Besok kang gorengan bakal sering kecolongan jelantah yg udah kek air got jaman majapahit tapi masih buat goreng pisang
DPR sekali2 mewakili rakyat pengusaha nyumbang, kan dari dulu sudah mewakili rakyat makan siang gratis, dengan menu yg berbeda mestinya.
Kami dan bapak sama2 paham. Tp untuk urusan sebesar itu cuma bapak yg bisa merubah, kami para gembel sedang sibuk makan siang.
Saya juga percaya matematika, duit 1T adalah angka, tapi pejabat yang mengolah angka itu adalah faktor skill, psikologis & tujuan dari pejabat itu sendiri. Seringnya mereka menambahkan minus dalam rumus matematikanya.
Daripada terus menerus kalah dalam persaingan sosial, setidaknya mereka punya wadah & kegiatan untuk merasa bahwa apa yang mereka lakukan ini berguna.
Kita juga ga tau kalo yg bersalah bukan cuma dia. Kebetulan aja ada orang rese dijalur lurus ato oposisi ngungkap ni kasus. Tersangka modal pasang badan bentar sambil terus dilindungi. Orang2 gembel cuma mringis sambil makan siang ga tau apa yg bener2 terjadi.
Hukuman berat ga ada artinya kalo tidak pernah ada yang bersalah hanya karena hukum bisa diotak atik.
Padahal udah bagus itu kerjaan linier dengan jurusan kuliah. Daripada kuliah pertanian kerja di bank.
Namanya aja suli (susah beli) pasti faktor ekonomi, dikiranya minta tolong plokis bakal dikasih duit?
Itu murni kecerdasan & kerja keras pribadi, ndak ada sangkut paut sama bapake, apalagi minta2 proyek.. ndueso..
SOP plokis daerah ono tentang kyai sudah jelas tak terbukti bersalah dan hanya sekedar fitnah keji. Karena satu2 kebenaran adalah ucapan kiyai beserta keluarga.