yups Kak. Banyak sebetulnya di Indonesia. Tapi ane ambil contoh Audrey karena masa kecilnya gak seenak anak jenius lainnya. Contoh 👉 tokoh yang paling akrab dengan kita, Almarhum bapak Habiebie. Beliau jenius, dan keluarganya mensupport penuh. Jadi gak masuk kategori tema yang ane angkat.
Wow, kereeen Sist. Ane 125, kategori superior. Kalo 130 keatas udah masuk jenius itu. Yups, kadang lingkungan sekitar banyak yang gak paham sama pemikiran kita. Karena isi kepala tiap orang gak sama. Keep calm, tetap pada passionmu. Fokus aja di situ, kalo menurut Sista benar dan perlu dipertahan...
menurut sumber yang ane baca begitu, Gan. Dia habiskan waktunya di rumah untuk membaca buku-buku ilmiah. Wow banget kan
fr4nk3nst3in karyanakbangs4 Ane setuju Gan. Semua itu gak lepas dari menejemen. Gak mungkin orang bodo bisa sukses dalam hal finansial. Kalopun dalam hal akademis dia standar, gak pinter-pinter amat, tapi kecerdasan dia di bisnis, misalnya. Atau dia cerdas sosialnya jadi punya link dan partner di...
karyanakbangs4 fr4nk3nst3in Standar keberhasilan masing-masing orang beda ya. Kalau dilihat dari kaca mata umum, memang keberhasilan identik dengan sukses secara finansial. Memang saling berhubungan. Di mana anak yang cerdas kemudian didukung oleh lingkungan yang kondusif akanb bisa mengarahkan ana
fr4nk3nst3in yups Golden Age / usia emas. 0 - 7 tahun. Sebisanya diusia ini digali, dieksplore kemampuannya.
Alhamdulillah, jarang lho anak laki-laki di usia segitu yang banyak kosa katanya. Biasanya, anak laki-laki cenderung ke fisik, dia aktif bergerak tapi jarang ngomong. Mungkin saja, salah satu keunggulannya di bahasa. Tinggal di gali saja potensinya. Dengan mengajaknya bercerita, membaca buku, menon
IQ itu ada alat ukurnya, dilakukan oleh seorang ahli. Istilah jenius sendiri merupakan istilah penamaan untuk pencapaian IQ dalam angka tertentu setelah dilakukan tindakan test.
iyups, bener banget. Tapi, ukuran standart kecerdasan dan istilah jenius itu didapatkan dari serangkaian test IQ
setiap anak punya keunikan sendiri-sendiri. Setuju banget, orang tua harus lebih peka terhadap potensi anak. Arahkan sesuai minat dan bakatnya, tidak memaksa jika memang anak tidak suka. Dan yang terpenting, terima anak apa adanya.
yups. Pada dasarnya semua anak cerdas. Tapi berbeda bidang. Gak bisa dipukul rata, sayangnya sistem pendidikan dan standar kelulusan sekolah di negeri masih fokus ke akademik saja.