Tiada kata lain selain...Lannjuuuuttttt :ngacir Dengan melihat kenyataan di atas, penulis mempunyai persangkaan bahwa kaum muslimin di Indonesia, sekarang justru sedang asyik bagaimana mewujudkan berbagai keagamaan mereka dengan bentuk dan nama yang diambilkan dari Bahasa Arab. Formalisasi ini, t
Lanjut terus... Kalau di IAIN saja, yang sekarang juga disebut UIN (Universitas Islam Negeri) sudah demikian keadaannya, apa pula nama-nama berbagai pondok pesantren. Kebiasaan masa lampau untuk menunjuk kepada pondok pesantren dengan menggunakan nama sebuah kawasan/tempat, seperti Pondok Pesantren
Lanjut tulisannya Gus Dur... Pada waktu dan tempat itu, konsep kepemimpinan (za'amah) bersifat perorangan -di mana seorang kepala suku harus melakukan hal-hal berikut: memimpin peperangan melawan suku lain, membagi air melalui irigasi di daerah padang pasir yang demikian panas, memimpin karavan per
Coba kita ke tulisannya Gus Dur lagi... judulnya... Arabisasi, Samakah dengan Islamisasi? Oleh : Abdurrahman Wahid London-New York, 19 September 2002 Kedaulatan Rakyat, 11 Oktober 2002) BEBERAPA tahun yang lampau, seorang ulama dari Pakistan datang pada penulis di kantor Pengurus Besar Nahdlatul
endingnya.... Karenanya, pertanyaan sederhana yang diajukan SBY di atas, benar-benar menyentuh hati. Seolah-olah ia bertanya, benarkah sasaran yang ingin dicapai para pemimpin muslim itu sesuai dengan “semangat keagamaan” yang dasar-dasarnya telah diletakkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam masya...
Dalam sejarahnya yang panjang, penggunaan Islam secara politis memang telah terjadi berulang kali. Dan negeri kita bukanlah satu-satunya tempat atau kawasan yang melakukan hal itu. Namun, hal itu, juga tidak menghalangi kita untuk membuat analisa tajam mengenai penggunaan agama sebagai alat polit...
Lanjut tulisannya.. Lalu, mengapakah penulis justru meminta agar demokratisasi segera dilakukan di negeri ini, melalui pemilu tahun ini? Tidakah hal itu berarti “membangunkan” sesuatu sebelum waktunya, dan sama saja dengan politisasi demokrasi itu sendiri? jawaban atas kedua pertanyaan itu, seb
Sekarang....tulisannya KH. Abdurahman Wahid...sendiri....judulnya Politisasi Agama di Negeri Kita Oleh: Abdurrahman Wahid* Sumber dari arsip GusDur.net Pada waktu berkunjung ke rumah penulis, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan bahwa ia merasa risau dengan adanya penggunaan agama sebagai al...
Endingnya... Yang penting bagi Gus Dur adalah memperjuangkan nilai-nilai Islam, bukan universum formalistiknya. Dengan memperjuangkan nilai-nilai yang ada dalam Islam, Gus Dur bisa mengatakan bahwa dia sedang memperjuangkan Islam. Di mata Gus Dur, Islam hanya dilihat sebagai sumber inspirasi-motiva
Terus... Filsafat politik yang mendasari pemikiran Gus Dur adalah bagaimana mengkombinasikan kesalehan Islam dengan apa yang disebutnya komitmen kemanusiaan. Baginya, nilai itu bisa digunakan sebagai dasar bagi penyelesaian tuntas persoalan utama kiprah politik umat, yakni posisi komunitas Islam pa
Lanjut...terus... Telah lama ia berpendapat bahwa umat Islam harus berpegang pada Pancasila. Ia memahami Pancasila sebagai syarat bagi demokratisasi dan perkembangan Islam spiritual yang sehat dalam konteks nasional. Di matanya, Indonesia adalah sebuah negara yang didasarkan pada konsensus dan komp
Lanjut terus...menelaahnya...buat oleh2 anak cucu...Indonesia Raya...dari Sabang Hingga Merauke... Munculnya isu terorisme, "Islam garis keras", "Islam ekstrim", dan "Islam fundamentalis", yang merongrong dasar negara Pancasila, menggunakan kekerasan dalam menegakkan S
Lanjut terus.... Berbeda dengan itu, "Islam di Indonesia" memberikan pengertian bahwa Indonesia hanya sebagai lokus persinggahan dari Islam. Filosofi, logika, nalar, budaya, simbol, bahasa, dan tata cara pergaulan semuanya diadopsi, difoto copy, dicangkok, diduplikasi, dan diflagiasi seca
Lanjut... Realitas yang lain INDONESIA adalah negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia. Dengan jumlah penduduk yang banyak dan wilayah yang luas, Indonesia juga bisa jadi negeri pemilik mesjid dan pendidikan Islam terbanyak di dunia-mulai dari pendidikan anak usia dini, pesantren, hingga pendid
Lanjut terus ya Gan...tulisan MENJADI MUSLIM-INDONESIA Inspirasi dari Pemikiran Gus Dur karya Marzuki Wahid* Direktur Fahmina-instutute, Deputi Rektor Institut Studi Islam Fahmina (ISIF), dan Dosen Fak. Syari'ah IAIN Syekh Nurjati Cirebon Dengan demikian, Islam memang universal. Dalam universalitas
Trima kasih utk teman2 semuanya...ya.... Ada saatnya dialog ada juga saatnya monolog....khusus thread ini desainnya sementara monolog dulu....nanti kalau waktunya sdh pas bolehlah dialog.... Nunggu wangsit ndise... Lanjut ya Gan... Islam-serba Arab itulah paradigma "orang Islam yang (kebetu
Maaf utk semuanya ya Gan...disini utamanya kita utk mengenang Almarhum Gus Dur...kalau ada Agan yg tdk sejalan dg Beliau...silahkan tapi jgn buka debat atau mengkritisinya disini...mohon maaf ya Gan... Kalau mau buka debat atau mengkritisinya...masuk aja di group facebook Gus Durian atau Kongkow Ba
Lanjut Islam-murni (puritan) bagi mereka adalah Islam sebagaimana dijalankan Rasulullah SAW selama hidupnya di Arab pada abad ketujuh Masehi di padang pasir, yang belum mengenal teknologi secanggih hari ini. Demi menjaga kemurnian ajaran Islam, penganut Islam di manapun berada diharuskan meniru dan
Lanjut... Mencermati model pertanyaanya, tentu saja asumsi dasar pertanyaan ini membedakan "keislaman" dan "keindonesiaan" sebagai dua entitas yang independen, tak berhubungan satu sama lain: originalitas Indonesia menurut Agus Sunyoto adalah kapitayan-bukan animisme dan dinamis