Jika kita bisa mengubah diri kita sendiri, maka dunia juga akan berubah. Ketika seseorang mengubah kelakuannya, maka kelakukan dunia terhadapnya juga berubah... Kita tidak perlu menunggu hingga orang lain berubah.
Biarlah aku kalah di mata orang banyak. Aku memilih menang di mataku sendiri. Itulah ujian terberatku: memilih kalah di mata dunia tapi setia pada prinsip yang tak kelihatan orang.
Bangsa atau rakyat adalah satu jiwa. Jangan kita kira seperti kursi-kursi yang dijajarkan. Nah, oleh karena bangsa atau rakyat adalah satu jiwa, maka kita pada waktu itu memikirkan dasar statis atau dasar dinamis bagi bagsa, tidak boleh mencari hal-hal di luar jiwa rakyat itu sendiri.
Apapun yang telah Anda lakukan untuk diri Anda sendiri atau untuk kemanusiaan, jika Anda tidak bisa memberikan cinta dan perhatian terhadap keluarga Anda sendiri, lalu apa yang sudah Anda lakukan?
Terkadang, meski masih sendiri, kamu tahu bahwa hatimu telah dimiliki oleh seseorang yang bahkan tak menyadari kehadiranmu.
Perubahan tidak akan datang jika kita menunggu orang lain atau lain waktu. Kita sendiri adalah orang yang kita tunggu-tunggu. Kita adalah perubahan yang kita cari.
Perasaan bisa memudar seiring waktu, tapi ada beberapa hal yang tak pernah hilang, perasaan yang pantas untuk diperjuangkan. Pertanyaannya adalah, perasaanmu untuknya jatuh pada kategori yang mana? Tanyakanlah hal itu kepada dirimu sendiri, dan kau akan tahu apa yang harus kau lakukan.
Kita tidak perlu mejadi juara untuk menang. Tapi kita hanya perlu bermain dengan menjadi diri kita sendiri sehingga kita menang.
Kamu bisa menjadi semua karakter yang diinginkan, tapi kamu harus pulang ke rumah dengan dirimu sendiri.
Kalau kamu melihat seorang berbudi luhur, berusahalah menyamai kebaikannya, dan kalau kamu bertemu dengan seorang berbudi rendah, periksalah dirimu sendiri.
Jangan meminjam rencana orang lain. Kembangkanlah falsafahmu sendiri dan itu akan membawamu ke tempat-tempat unik.
Setiap individu adalah sebuah brand dan setiap pemain berperan sebagai Public Relations (PR) bagi dirinya sendiri. Oleh karena itu menjaga dan meningkatkan kualitas diri baik didalam maupun diluar lapangan menjadi hal yang sangat penting.
Seseorang telah membangun sebuah museum hujan yang megah di kota kenangan, demi menyimpan airmatanya sendiri.
Semakin tinggi martabat manusia yang menjadi pemeluknya maka semakin tinggi pula martabat agama itu sendiri.
Pun jangan menghukum diri sendiri dengan pertanyaan-pertanyaan orang lain. Karena kita tidak menjalani kehidupan orang lain. Dan orang lain tidak menjalani kehidupan kita.
Jangan goyah percayalah teman perang itu melawan diri sendiri, selamat datang kemerdekaan kalau kita mampu menahan diri.