Cinta mencapai puncak keindahannya ketika seseorang merasakan ketulusan, sekalipun cinta ini hanya tergantung pada satu orang, yaitu suami atau istri.
Cinta memang tak terduga. Semua serba tiba-tiba. Datang tiba-tiba, pergi tiba-tiba. Lalu datang lagi, pergi lagi. Akankah kamu datang lagi, sekali lagi?
Cinta memang tak harus memiliki. Itu benar. Tuhan tak selalu menyatukanmu dengan cinta sejati, melainkan dengan yang terbaik. yang terbaik tak selalu cinta sejati, bukan?
Cinta itu seperti bunga yang indah yang mungkin tidak saya sentuh, tetapi baunya membuat taman menjadi tempat sukacita.
Cinta itu seharusnya menenangkan. Cinta adalah komunikasi dua arah yang dibangun dua hati. Kalau hanya satu orang yang mencintai, itu namanya bukan cinta, tapi kesedihan.
Cinta itu perjuangan. Seperti seorang ibu berjuang melahirkan anak-anaknya. Bagaikan sosok ayah bersusah payah menafkahi kehidupan keluarganya. Semuanya perlu direncanakan, dipikirkan masak-masak, diperhitungkan, diusahakan, sebagai wujud cinta.
Cinta itu pemakluman, bukan adu kuat siapa yang paling diprioritaskan. Lalu dihubung-hubungkan dengan siapa yang punya cinta lebih besar.