Cinta itu bukan memaksakan kehendak, apalagi tanpa kompromi. Kamu kayak nguber-nguber dia buat mengabdi padamu. Sementara cinta itu hakikatnya memberi dan menerima. Sudahkah kamu memberi sedikit apa yang dia inginkan?
Cinta itu benar-benar kayak gula, ya. Terlalu banyak mengonsumsi gula akan membuat penyakit, terlalu banyak mencintai juga akan membuat luka.
Cinta itu adalah ketika kau memilih memendam perasaan untuk orang kau cintai, namun diam-diam tetap mengharapkannya, meski ia sudah memiliki orang lain di sisinya.
Cinta harus tegas dan jujur. Kalo nggak bisa ngungkapin karena kekurangan dua hal itu, tetaplah jadi pengecut yang memendam cinta terus-menerus.
Cinta hadir untuk dirasakan. Cinta seperti benih, harus disiram dan dijaga, dengan hati yang baik dan rasa percaya. Cinta akan membebaskanmu untuk menjadi sejatinya dirimu.
Cinta diuji pada masa-masa sulit. Bahwa sangat mudah untuk mencintai seseorang saat kita bahagia, tak punyaa masalah, cukup uang atau punya atap di atas kepala.
Cinta datang ketika manipulasi berhenti; ketika Anda berpikir lebih banyak tentang orang lain daripada tentang reaksinya terhadap Anda. Ketika Anda berani mengungkapkan diri Anda sepenuhnya. Ketika Anda berani menjadi rentan.