film lokal yg ga sesuai ekspektasi nyatanya sekelas ftv mending di tayangin secara layar tancap di lapangan jgn sok jual mahal di bioskop giliran ga balik modal ngambek prett
yg ane tau di US bioskop bisa refill popcorn sama softdrink, ga cocok diterapkan di sini bakalan ga bener
iya yg ane rasa actingnya, pengambilan dan tampilan videonya msh keciri shootingnya kurang ngena, beda dgn luaran contohnya kmrn nonton Oppenheimer yg hanya film dokumenter tp masterpiece hasilnya
Indonesia yg katanya negara besar dan diandalkan di asean masa ga bisa menncairkan kondisi burma, kenyataannya besar omdo :ngakak
tentunya menarik suara agamis tradisionalis yg mayoritas di pulau jawa dan lumbunng suara "katanya" biar makin kenceng pake pola beginian :ngakak
listrik gratis tapi kualitas gizi, kesehatan dan pendidikan masih buruk. bikin infrastruktur tidak t tepat guna no.1 estafet hutang tiap pleciden :lehuga
walaupun negara kepulauan bisa saja mengarah ke sejenis krisis hampir seperti di rwanda dulu lahan sdh semakin sempit dijual ke developer petani berkurang laju penduduk dan surplus pangan tdk seimbangan (malthusian), beruntungnya wackanda mengandalkan serba import dan debt :ngakak
sekedar melestarikan budaya barbar Austronesia langsung di Taiwan tempat leluhur moyangku seorang pelaut kitak-kitak yaitu ngadu ilmu :nyepi
conquistador Portugal, Spanyol atau British ga genocide pun native america sdh gemar menghabisi satu sama lain perang antar klan. nah Kerajaan Belanda negara kecil SDA & ekonomi pas-pasan mengandalkan siasat dan mercenaries mangkanya ga berani total war atau bumi hangus seperti yg dilakukan neger...