PAGE 1 (Sekitar minggu ke-3 bulan April 2013) Irwan sama sekali tidak mengerti kenapa Tuhan menyingkirkan satu-persatu orang yang penting dalam hidupnya. Pertama adalah istrinya, Maria. Kedua Dinda, teman dekatnya sebelum menikah dengan Maria, dimana kini dia meringkuk di penjara. Ketiga adalah
PAGE 2 "Saya hanya menebak saja. Soalnya saya tidak pernah melihat Mbak datang ke sini." jawab Nuki apa adanya. "Jadi Mas hafal siapa saja yang pernah datang ke sini?" tanya perempuan itu. "Saya bukan hafal tapi hanya menebak saja. Hampir 1 bulan lamanya, setiap sore say
PAGE 1 (Awal bulan April 2012) Sore itu suasana Cafe Brownies cukup ramai. Hampir semua bangku terisi penuh oleh pengunjung yang ingin menyantap kue bantet itu sembari bercengkerama dengan teman, keluarga bahkan calon pendamping hidupnya. Seorang perempuan dengan kulit kuning cerah dan rambut lu
PAGE 3 Sapta dianggap sebuah ancaman karena menyangkutpautkan namanya dalam kasus kematian Yomi. Sungguh Nuki tidak membunuh Sapta hanya karena alasan coklat mimpi. Coklat mimpi hanyalah mitos dan sebuah mitos akan sulit sekali dibuktikan. Kalaupun Yomi yang melakukan pembuktian efek coklat mimpi
PAGE 2 Sebuah siraman air yang cukup keras ke arah wajah, membangunkan Sapta dari ketidaksadarannya. Sebuah tangan yang terasa kasar menepuk-nepuk pipi Sapta dan membuatnya terjaga kembali. "Ayo bangun..! Jangan malah keenakan tidur di sini..!" ucap laki-laki bertangan kasar tersebut.
PAGE 1 Tidak ada yang menyangka bahwa sejak pertemuan mereka di Kedai Kuntilanak, Sapta telah diikuti oleh seseorang. Seseorang yang secara umur tidak terlalu tua, berbadan cukup besar, tinggi, dan tegap layaknya anggota kepolisian atau militer. Dia sedang menunggu saat yang tepat untuk menerkam
PAGE 2 Beberapa hari sebelumnya Sapta sengaja membeli beberapa bungkus coklat compound yang sebenarnya bermerk Xocolata itu. Semata-mata ingin memberi bukti pada Irwan dan Olivia mengenai "sensasi lain" coklat mimpi yang masih berbentuk coklat block. Sensasi yang menguatkan asumsi bahwa
PAGE 1 (13 April 2013) "Wan. Oliv kok belum dateng juga ya?" tanya Sapta pada Irwan. Matanya masih berusaha mencari sosok Olivia di antara para pengunjung restoran. Di depannya sudah tersaji beberapa hidangan khas restoran tempat mereka membuat janji temu. Di hari Sabtu yang cerah itu
Ahahaha rumah baruu. Ciee ciee. Ane mau anlisa sedikit nih gan. Setelah ane baca lagi ane sadar coklatnya punya efek buat bikin fresh otak dan meningkatkan daya ingat dan bahkan kepribadian yang dulu dimiliki si konsumen (menurut penjelas efek yg dirasakan sapta waktu pertama kali nyoba yaitu men...
PAGE 3 Nuki dan Yomi sama-sama memiliki kecerdasan yang luar biasa. Meskipun sebenarnya Nuki jauh lebih unggul dibanding Yomi, Nuki tetap mau menurunkan "level" ketika sedang berdiskusi dengan Yomi. Yomi sama sekali tak pernah tahu bahwa Nuki adalah pemegang saham terbesar sekaligus man
PAGE 2 Bangkit dari kematian? Ya. Itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan apa yang dialami Nuki setelah menelan perpaduan conium dan sodium sianida. Kurang dari 10 menit tubuh Nuki merasa gemetar, otot tubuhnya kaku dan kesulitan bernafas hingga mengalami kondisi di ambang kematian. Sampel
PAGE 3 Hari yang dinanti pun tiba. Irwan mengemudikan mobilnya untuk menjemput Olivia. Dia pun sudah memberi kabar pada Sapta bahwa dirinya sedang dalam perjalanan ke rumah Olivia. Hanya berjaga-jaga apabila Sapta sudah sampai terlebih dulu di rumah Irwan. Dan ternyata benar dugaan Irwan. Kijang
PAGE 1 2 hari setelah pertemuan itu, Sapta mengunjungi kediaman Mbak Ajeng. Bukan karena iseng atau tidak ada kegiatan di waktu senggang, melainkan Mbak Ajeng-lah yang mengundang Sapta ke sana. "Sap. Makasi ya sudah mau datang ke sini." kata Mbak Ajeng yang berjalan menghampiri Sapta sa
PAGE 1 (Kembali pada tanggal 12 Maret 2013) Olivia segera mengambil gelas minuman yang ada di depannya. Dengan sigap dia berdiri lalu melangkah mendekati Irwan yang tampak seperti sesak nafas. Diminumkannya cairan berwarna kuning cerah di dalam gelas itu dan tanpa berkata apapun Irwan langsung m
PAGE 3 Bu Wiwied menengok ke arah Nuki. Sedikit mendongak lebih tepatnya karena memang Nuki lebih tinggi dari beliau. Jika diingat tingginya sepantar dengan Adrien. "Bu.. Duduklah sebentar. Saya ingin mengatakan sesuatu." pinta Nuki sekali lagi. Dengan dihiasi sebuah senyum kecil di