"Ada apa ya Pak, Mas Indra ke sini?" "Oh, Mas Indra itu sudah kenal saya, sudah lama Mbak. hmmm sebenarnya dia sering cerita kalau dia sering bermimpi tentang tentara Jepang di Gedung Lawang Sewu ini Mbak." "Maksudnya bagaimana Pak?" "Hmmmm, sebenarnya saya juga
Menjelang magrib, Davira beserta kru TV langsung menuju Laborat RS Dr. Kariadi, Rumah Sakit milik pemerintah yang mengabadikan nama seorang dokter yang berjasa besar bagi penduduk Kota Semarang pada masa pendudukan Jepang. Laborat RS Dr. Kariadi ditunjuk sebagai lokasi penyelidikan dan penelitian...
Wuaaaaaaaa..ad hororx to sis?? Yoi RL lebih utama.. Di tunggu lg lanjutanx sis.. hehehe horrornya ada dikit, klo kebanyakan ntar agan2 pada nggak bisa tidur lgi :takuts :ngakak
"Ruang sesempit ini menampung 6 sampai 7 tawanan, hmmmmm, aku bisa merasakan tawanan pasti mati karena kehabisan nafas," kalimat bernada sinis keluar dari bibir Davira, bola mata indahnya tak henti-hentinya berkeliling pada ruangan-ruangan sempit yang disebut penjara zaman penjajahan Je...
Cuma akan memberikan kentang sekilo.. Update lg doooong... hehehe iya itu barusan udah update, cuma bisa update malem klo krucil udah tidur :Yb
"Pak Cipto!" panggil seorang pria tua berusia sekitar lima puluhan. Penampilannya yang kuno dengan blangkon Jawa yang menempel di kepalanya dan baju batik yang warnanya sudah sedikit pudar serta jenggot dan kumis yang sengaja dipelihara, membuat Davira menebak bahwa pria tua itu adalah ...
Perjalanan Davira ke Kota Semarang memakan waktu kurang lebih setengah jam melalui angkutan udara. Rombongannya tiba di kota lumpia itu dengan selamat tanpa kendala yang berarti, di Bandara Achmad Yani Semarang, satu-satunya bandara yang dimiliki oleh kota itu. Bandara dengan nama yang diambil dari
Zaman mungkin bisa berubah, tapi amarah dan dendam karena cinta tak bisa tenggelam dalam balutan kelamnya zaman. rasa itu tak terpengaruh oleh detik-detik bergantinya waktu hingga zaman pun berganti, rasa itu tetap berkobar dalam hati yang telah hancur bercampur tanah dan lumpur. __________________
Chapter 37 Saat gw menyentuh kepala dita, gw merasakan kepala dita ternyata masih terasa hangat Akhirnya setelah berlama-lama di dapur gw sama dita balik ke ruang tamu dimana temen2 dita dan gw udah menunggu, saat gw dan dita tiba di ruang tamu Next Chapter : "Jeki's Wrath : Should i