HANYUT\n\nHanyut aku dalam dekapmu\nSaat aku butuh \nHanyut aku dalam ciumanmu\nSaat aku butuh \nHanyut aku dalam cintamu\nAku membutuhkannya \n\n\nKetika bertemu menjadi duri\nMenyiksa hati yang terdalam\nKetika tidak bertemu pun\nMenyiksa h...
\n\nnah nah ketauan deh siapa yang suka copas tanpa ijin :p\nheheh...jangan lupa cantumin siapa pembuat tulisannya?\n\nthanks :)
Seharusnya senja tak perlu bertemu dengan malam,\nYang berubah menjadi surga...\n\n...Pada saat rembulan menyentuh bumi\n\n
\n\nSesungguhnya, \nkamu tak pernah kehilanganku...\n\nAku senantiasa ada disisimu, \nhanya hatimu telah berganti,\nmembuatmu merasa kehilanganku\n\nJangan ragu, sayang\naku tetap menemanimu...\n\n...Selalu
Aku hanya mampu berharap bahwa kita akan tetap senantiasa abadi,\nseabadi jagat raya yang tetap terus bertahan.\n\nKarena jiwa yang sudah mengakar tidak begitu mudah tercerabut,\nhanya dengan kuasa takdir yang tak sejalan.\n\nHanya karena perbedaan bumi yang berputar dan a...
\n\nWahai Pria, maukah kau mendengarkan ceritaku? Cerita yang tidak masuk akal, mungkin. Tapi kau mau kan mendengarkanku? Dia tersenyum mendengarkan permintaan anehku.\n\nTaukah kau, Pria? Bahwa ada batu yang bisa menangis? Iya. Batu menangis. Aku juga tak tau tadinya, ada batu ya...
RINDU\n\nTak ada kata yang mampu lukiskan RINDU,\nYang menggantung pada awangawang langit.\nTak tergapai dan tak teraih hati yang nelangsa.\n\nDapatkah RINDU tersampaikan, jika tak teraih hati?\n\n
\n\nada sejarahnya di lounge, beib!\n\n\n\nTerimakasih, semoga juga...\n\n\n\nsilakan...\nseperti biasa jangan lupa cantumkan si pembuat..:)
KITA\n\nKita...\nKata yang begitu agung terdengar akhirnya tercetus dari dalam hatimu,\nbukan hanya ucapan semata dari bibir kelu, yang selalu mencibir,\ntentang cinta, dan rindu tak berbalas..\n\nKali ini,\nkau mengakui tentang kita,\naku bahagia karena ungkap...
Desau Angin\n\nPada saat hati bergetar seirama dengan bunyi desau angin,\nAku merasakan duniaku ikut bergetar.\nEntah mengapa semua terjadi begitu tibatiba.\nTapi terasa begitu nyaman dihati.\nGetaran halus seirama dengan desau angin yang begitu menentramkan.\n\nAp...
Bergetar\n\nBisikan kalbu itu biasa hanya terdengar lirih...\nNamun kali ini bergaung hingga kedalaman hati yang memantul dari gendang telinga hingga sanubari,\nEntah apa yang terucapkan tapi selalu membuat desir hingga meronakan pipi,\nKini ku tau bahwa yang kau bisikan adala...