Harian Republika tanggal 7 Agustus 2008 memuat sebuah tulisan menarik dari ustadz Didin Hafidhuddin. Sebuah tulisan yang layak kita jadikan renungan bersama, apakah saat ini politik yang menjadi wasilah dakwah, atau dakwah yang menjadi wasilah politik. Cukup menarik sebuah ikhtisar di bagian bawah
jarak waktu antara plato ke zaman skrg 2300 tahun. jarak waktu plato ke atlantis 10 rb taun. plato gak pernah bilang atlantis di indonesia. woy, yg ditanya ahli apaan sih. kedengarannya lugu banget.
dipikir2 menpora yg kemaren kok gak ada kiprahnya sama sekali buat nyelametin sepak bola indonesia. mungkin sibuk nyelametin diri sdr kali yeee...
novel bagus kàrya ES ITO berdasarkan sejarah VOC berjudul Rahasia Meede. baca gan' sangat recomended buat org yg ingin memahami sejarah.
photo Osama pas mati juga hasil rekayasa. https://www.google.com/search?q=foto+osama+tewas+bohong&hl=en&client=firefox-beta&hs=9Jn&tbo=d&rls=org.mozilla:en-US:official&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=5bcZUaboE82UiAfFl4CICg&ved=0CAoQ_AUoAQ&biw=1024&bih=5
kalau penumpang minta turun tapi nggak digubris sama sopir angkot, mesti ada sesuatu. Tidak seharusnya ini terjadi.
Ane akui nih film bagus, cuma agak aneh aja masukin ide vampire ke dalam sejarah kehidupan orang besar. Nih fiksi atau asli sejarah sih? Mungkin Memang itu tujuan sutradaranya, agar penontonnya bertanya2. Menurutku sih fiksi nih film, walau pake tokoh sejarah.
Rakyat Indonesia lebih butuh PK daripada PKS. Serius, mengejar kekuasaan bersaing denngan maling2, bergaul dengan maling membuat PKS jadi hancur. Kalian lebih harum saat jadi PK.
Cukup satu badai untuk merobohkan sebuah pohon! Dan kalian PKS udah kena badai itu, udah roboh tuh pohon, udah ancur tuh reputasi. Jadi stop bilang kalian lebih baik dan blablabla. Dalam sistem yang kalian anut yaitu demokrasi reputasi itu penting dan kalian udah ancur. Dengan bersikap defensif dan
Mari kita istighfar sama2. Sudah kita cukupkan menghujatnya sampai di sini. Perjalanan kita sebagai manusia masih panjang, kita juga harus memperbaiki diri sendiri.