Kemarin gue baca di kaskus ada salah satu agan yang nyinggung soal kemungkinan adanya "self-delegitimation" oleh KPU. Ada oknum-oknum di dalam KPU yang sengaja input data ngaco, untuk kemudian ditemuin sama relawan-relawan 02. Terus terang, gue pikir ada masuk akalnya juga pemikiran ini.
ini bukannya bagian dari test keamanan sistem ya? kan dilaporin bug-nya ke BSSN, apakah si MAA ini ambil data KPU juga atau cm nyari bug aja? CMIIW :bingungs Itulah...gue juga bingung. Kalo dia nemu celah terus ngelapor ke pihak yang berwenang, ya berarti dia justru berjasa dong. Kecuali kalo nem
Tapi pasukan kampret pasti udah nyiapin skrinsyut C1 dan Situng yang angkanya beda-beda itu. Masif banget di FB. Kalo dibilang nggak ada kecurangan, pasti mereka bakal sodorin itu sambil bilang "masih yakin KPU nggak curang?!"
Aksi tolol. Ketahuilah bahwa hal besar yang membedakan cebong dari kampret adalah kedewasaan dalam menerima kenyataan. Nggak kelaslah cebong kalo sampe boikot hanya gara-gara beginian. Lagipula tetap ada juga orang Minang yang pilih 01.
Hahahaa...dari kemaren banyak trit isinya 02 menang, padahal pilpres 2014. Vangkeeee.... :ngakak Kalo ane kampret pasti ane udah langsung ngucap hamdalah sama takbir kali yaa :lehuga
satu persatu partai koalisi Wowo ninggalin dia karena mereka amsih waras, mereka juga tau bahwa Wowo itu psikopat, sedikit tidak waras, sinting dan terparah adalah megalomania :o Wowo sekarang dikelilingi oleh kubu khilafake dan radikal, bukan oleh partai koalisi, tidak ada yang menjaga dan menging
Nah bener 'kan apa yang diprediksi oleh banyak pihak. Kubu 02 akan berusaha memaksakan Pemilu ulang. Ah...ngapain sih orang sekelas Bambang Widjojanto ikutan di kubu situ??
https://s.kaskus.id/images/2019/04/20/10459545_201904200807390793.jpg :ngakak Kocak banget lu gan.... Ini game favorit ane beberapa tahun silam.... Bisa aja da ahh
Sangat berduka cita. Bener bahwa sistem penyelenggaraan Pemilu kali ini terlalu melelahkan. Gue aja sebagai anggota KPPS baru bisa pulang jam 04.30, berbarengan sama orang-orang yang berangkat ke masjid buat salat subuh. Pemerintah mesti perbaiki sistem pemungutan suara untuk ke depannya.
Hmm well...ketika dihadapkan pada kisah-kisah semacam gini, gue selalu punya dua sisi tanggapan : sisi "teoretis" dan sisi "realistis". Sisi teoretis itu gue ambil dari sudut pandang agama yang gue anut. Gue akuin, gue bukan orang yang sangat taat beragama. Tapi dibandingin or...
Gua juga pengennya damai seperti dulu jaman gue masih sekolah. Tapi apa daya, sekarang paham radikalisme udah menyebar di masyarakat. Nggak akan gua diam aja ngeliat mereka nyebarin hoax dan memengaruhi temen-temen gue. Nevah.
ati2 pace :1thumbup Nggak semua orang Papua bisa dipanggil pace/mace. Itu panggilan khusus untuk orang-orang tua. Kalo remaja dipanggil gitu bisa tersinggung.
lagi nyari kambing itemnya kali investigasinya lambat bener jkt - malaysia terbang pakai pesawat berapa jam sih Dua jam.
kasian emaknya, apa kabar program revolusi mental? Revolusi mental membutuhkan waktu yang nggak sebentar. Makanya kasihlah waktu satu periode lagi untuk pencanangnya.
Lebih sableng mana sama kubu 02? Kesannya agamis sekali, sholat tahajud berjamaah, sholat subuh berjamaah, rajin hadir pengajian, dekat dengan ulama, tapi berkali-kali-kali-kali-kali bikin fitnah. Geng tokai yang rajin mengawali ucapan/tulisan dengan "masyaallah" dan "Allahu Akbar...
https://mmc.tirto.id/image/otf/700x0/2019/03/04/distribusi-surat-suara-untuk-bandung-antarafoto_ratio-16x9.jpg SUMBER ia kali tanpa sebab akibat lu ke tempat terpencil tanpa sebab akibat lu ke ruko ga dikenal tanpa sebab akibat lu melihat kantong plastik tanpa sebab akibat lu membuka isi kan
Sebagai Jokower, satu hal yang bikin ane bingung mengenai tol ini : kenapa masih bangun tol di pulau Jawa? :bingung Jawa sudah terlalu banyak jaringan jalan. Kenapa nggak prioritaskan jalan raya dan tol di pulau-pulau lain yang selama ini terabaikan? Problemnya pulau Jawa adalah terlalu banyak pe
Kocak banget yak...itu Buddhisme apa Taoisme :D Gua jadi inget iklan parpol (kalo nggak salah sih Golkar) jaman dulu, ada biksu ikut pegang spanduk parpol sambil nyanyi bareng pemuka-pemuka agama lain. Terus ada orang Buddha protes lewat kolom surat pembacanya Kompas. Dia bilang "Biksu tidak b