Bismillah, pendekatan, bertemu, tak ayal diranjang pun kita bersatu, ini bukan kisah gue, tapi ada inisial j, yang bisa dibilang cowok ganteng, dan suka olahraga futsal.. Mungkin ya... Munafik Wanita Jalang Bersemayam muka polos, deretan ayu manis mukanya Apakah kita umur dikatakan seba
Menara Air mata Perjuangan mengayuh sampan sebelum subuh Rentetan bencana alam ombak kau kayuh Gerinda terukir sepotong besi yang kelam Kau pulang lembur sangat malam Gaji tiga ratus ribu bak setahun Kereta mewah sepeda ontel lama menahun Ban bocor berjalan kaki penuh terik Apakah guru ini begit
Nah terdapat pilihan untuk melihat ekosistem yang begitu rumit, apalagi dengan adanya mata uang baru yang begitu mengherankan padahal zaman pak sby.. Inilah dia puisinya Berpisah dalam memori ekonomi Begitu mahal bahan bakar Menyambut hari raya pun sama Tidak ter
Wih, kembali lagi guys dengan gue, tidak menyangka ufuk timur ke barat.. Beranjak dewasa kita dibesarkan oleh ibu, dengan didampingi oleh sosok ayah... Banyak sekali pro dan kontra tentang ayah yang meninggalkan anak dan istrinya demi selingkuhan nya, tapi gue gak membahas itu guys.. Kita membaha...
SECARIK KERTAS UNTUK MEREKA Terpaan waktu bergulir cepat saja Hati ini mungkin bukan baja Limpahan kasih terukir lama Puisi ini bukan puisi pertama Menampung hati dalam kerasan batu Apakah kau dijadikan ratu Sudikah berperan egois burung cenderawasih Sulit kah untuk mengunngkap tali kasih Dere
Bosen guys nulis puisi mulu, sekedar sharing yuk, uang mungkin bukan segalanya, tetapi segalanya butuh uang, dengan pembayaran yang sah untuk membeli suatu barang atau transaksi belain nya. Kadang dengan uang itu kita bisa merusak tali persaudaraan. Nah kali ini bukan hal kecil sih lima pu
dududu.... Ketar ketir melihat admin kaskus, dibales email gak direspon.. Nnti tahu tahu gak lulus lulus kreator, positif vibes aja.. Dan khusnudzon.. Oh iya gua, dalam masa depan akan terekspos karier di dunia yang belum tentu ada batasnya.. Do'ain aja.. PELARIAN TAK KUNJUNG BERA
Bismilahh, semoga admin cepa mereview thread gue, apakah lolos atau tidak nya, untuk itu sebelumnya Terima kasih kalo sudah membaca. Puisi tafsiran antara duka menuju perpisahan... Kenangan bisa kita capai dalam memperosesnya, tetapi tindakan untuk melihatnya lagi itu tidak mudah, biar kan
Bismillah, min kok kaskus ke konten kreator kok lama review lolos konten kreatornya, sesibuk dunia real kah, Manage, dong dimana waktu untuk itu... Kali ini siang dengan cinta yang terpisah tapi diambang diambang.. Antara mau pisah, tetapi terombang-ambing gitu antara putus tapi seolah lingkaran
Bias bayangan guys.. Hehehe.. Gmna sore kalian penuh harapan bukan atau cenderung bergejolak dari rempah menuju senja , kita bacakan dulu yuk.. Meraih TANGAN HARAPAN Sttt.. Wanita mana yang asing dalam gelap Huuuhh.. Tempo berjalan miring sempoyongan Sudi kah ku menolong wanita jalang tak p
RENTETAN DESA MATI Secarik kertas seolah kembali Bertumpuan pada mu sekali Guna ilmu jadi misteri Gejolak diri menyombongkan diri Hujatan mediasi digitalisasi Berpartisipasi dalam koordinasi Empati atau simPATI jarang ditemukan Besar harapan palsu untuk pilihan Keadaan punyanya pimpinan tapi koru
Bismillah, gmana kabar kalian? Tentunya, sehat bukan.... Ujung pena sudah tak lagi macet siap menghiasi jendela kaskuser yang penuh drama dan cendol sih.. Kuharap kalian membaca bisa menelaah sepatah dua kata, dalam untaian kata sederhana ini... Sandaran Seorang diri Belalang merupakan s
Bismillahirrahmanirrahim.... Semoga dengan membaca kalian bisa menelaah prosa sajak gue yang notabene nya, tidak biasa. PERTEMUAN TIDAK BIASA BERJALAN KAKI TANPA ALASAN KUTEMUI DIA CALON ATASAN DENGAN SEGOPOH HARAPAN KULALUI TANPA TERPAAN IDEOLOGINYA PENUH TEKANAN AKU HANYA MENJA
BISMILLLAH... Pagi diselangkangan sudah tak tahan ingin menumpukan sel sel kotor untuk keluar, leganya subuh hari , dengan sekali ayunan, kamar mandi bergemuruh untuk menunaikan mandi dan ditutupi dengan berpakaian islami untuk langkah ke masjid, alangkah terkejutnya ada yang cantik menyinari
Musim kemarau dan hujan silih berganti, di kota ini. Dermaga kapal bersandar dalam tepian dasar yang berderet dengan pantai. Aku menyalahkan jejak digital dalam karya yang mempunyai kiasan belaka. Biasanya diriku berdiri di hari senin dengan tatapan upacara bendera dilindungi dengan hangatnya topi.