PART 29 “Waalaikumsalam, masuk aja Teo” teriak seorang wanita dari dalam “Thi”, sapaku sambil duduk di ruang tamu “Ratha kemana?”, tanyaku “Lagi keluar beli makanan buat nanti siang, soalnya mamah sama papah lagi keluar, bibi juga lagi cuti”, jawabnya “Hmm”, jawabkua menganggu...
PART 28 “Ayah bukan larang kamu buat main tapi jangan sering, kalau tugas kamu disekolah sudah selesai hari minggu boleh main tapi sampai jam 3 sore”, ujarnya “iya yah”, aku hanya mengangguk. Bingung bercampur senang. “udah-udah serius amat ini minum dulu ya”, ujar ibuku mencairkan ke...
PART 27 Terlihat orang tuaku sudah didalam rumah, langsung ku hampiri mereka dan menyalaminya. Sekilas tentang orang tuaku. Ayahku orangnya tidak terlalu banyak berbicara, beliau hanya berbicara kalau memang ada hal yang sangat penting. Beliau juga jarang melakukan kontak mata dengan lawan bicar
PART 26 “ abang, makanan udah jadi kata bibi”, suara dari intercom “iya Scar”, jawabku Di telepon pertengkaran masih berlangsung, tanpa meminta izin lagnsung ku tutup telepon dan beranjak kebawah. “bang, siapa yang telepon?”, ujar Scarlet. Sedikit tentang Scarlet, dia adalah adikku, p...
PART 23 “im your brother, maybe”, jawabnya yang berdiri berhadapan denganku. Aku pun terkejut karena aku tidak punya kakak, hanya memiliki adik perempuan. “I don’t have any brother”, jawabku, dia hanya tersenyum. Ingin rasanya kupukul dia agar senyumnya itu hilang. “im serious, I don...
PART 22 “masa sih?”, tanyaku, ”iya, masa sih aku bohong”, jawabnya. Ku lihat ke sekitar ternyata sudah tidak ada siapa-siapa. “yang lain udah pulang Teo, klo Ratha dkk ada tu di luar”, sambungnya sambil menunjuk kea rah luar kelas. Langsung ku lihat jam ternyata jam 18.00. “masa yan...
PART 21 Di part yang munculnya anak laki-laki ini bukan maksud aku mau gaya-gayaan pake bahasa inggris tapi memang ceritanya seperti ini. mungkin ini berhubungan sama masa lalu aku kenapa dia ada bahkan sampai sekarang. “Thi, kamu kenapa?”, tanyaku, dia tidak menjawab, “Thi…”, sambungku...
PART 20 spontan kupegang tangannya dan menuntunnya duduk di sebelahku. Terdengar pak Jay sedang mengabsen kami, memberikan kami semangat dan mengucapkan selamat, ternyata sekolah kami juara 2. Perlahan bis berjalan meninggalkan lokasi perlombaan. Suasana hening, kuperhatikan semuanya lelah sete
PART 19 teman-teman yang lain mungkin pernah kali ya ngalamin sesuatu yang kita rasain kaya nyata banget sampe kita ga bisa dan ga tau harus berbuat apa. itu yang aku rasaain waktu part ini.
PART 18 seakan tidak memiliki tenanga mereka langsung terkulai lemas dan duduk, aku masih menatap mereka sambil berdiri. Ekspresi mereka terlihat mulai tenang, ceria, dan mulai terdengar keriuhan karena candaan yang mereka buat. “ kamu boleh duduk dan ini diminum”, ujar seseorang saat ku lihat
PART 17 “ayo semua turun, kita sudah sampai, turun pelan-pelan”, ujar pak Jay. Kamipun mulai menyusun barisan sesuai kelompok. “Hai”, sapa Rathi yang berdiri di sebelahku “ kamu kaya biasa ya ga keliatan gugup”, ujar Rathi. Aku hanya menjawab dengan anggukan saja. “ Teo”, lanjutny...
PART 16 “Teo, STOP!”, teriak Rathi yang langsung memelukku dari belakang. Merasa aku tidak menggubris pelukannya semakin kuat, “please stop Teo”, ucapnya sambil menangis yang spontan membuat ku melepaskan Martin. “ huuuu.. huuuu..”, suara tangisnya membuatku tersadar, “maaf”, ucap...
Makasih buat agan n aganwati yg udah nyempetin waktu buat baca ceritaku ini. maaf ya klo updatenya kadang cuma 1 part n ceritanya juga biasa aja. :Yb Selama ada waktu luang aku pasti update ko cuma buat hari n jam aja yang ga jelas. tunggu next updatenya ya guys. :1thumbup
PART15 Martin terus saja mengoceh dan menarik-narik kerah bajuku sampai salah satu kancing ada yang copot. Namun akupun tidak menanggapinya. Kutengok kebelakang Rathi sudah bersama Ayu melihat kami dengan ekspresi ketakutan. Ke tiga temanku yang lain hanya melihat saja. Akupun di seret masuk ked
PART 14 Terlihat murid yang lain terlihat takut dan hanya membiarkan. Akupun hanya bersandar di pintu melihat apa yang akan terjadi sampai akhirnya. “ Martin !”, teriak Rathi sambil melepaskan tangan Martin dari dari ayu, “ kamu bisa ga jangan kasar kaya gitu!”, sambungnya sambil memeluk Ay
PART 13 “ Sue lu kaget gua!”, ujar Remo, “ jantung gua hampir copot nyong !”, sahut Velo, “ ngagetin aja sih lu dek!”, sambung Rathi yang dibarengi dengan lari kecil menghampiri sang pembuat gaduh dan di akhiri adegan lari-lari seperti film india. Suasana yang tegang pun kembali menca...