tanyakan padaku kedai kopi mana yang belum ku kunjungi mengalun-alunkan waktu merambahkan usiaku pagi dan senja dalam setiap jeda waktu marilah kita seduh secangkir kopi di lapak-lapak di ujung-ujung jalan di pinggir-pinggir kota menerbangkan impian-impian kita yang menari-nari di angkasa walau t
tangan ini mulai tergelitik untuk menari diatas tuts semenjak langit memunculkan sinar mentari sejak burung melantunkan lagu selamat pagi ditemani kokok si jantan asal sebuah negeri sudah lama rasanya jemari ini terpaku hanya sesekali menjawab salam dari tamu atau menyampaikan isi yang tak laku ra
Tiap kali ku tahan nafas, tiap kali pula ku melayang oleh cinta, kerinduan, dan kasih sayang. Berjalin berkelindan bersama bayang, duka, dan kesedihan. Bersanding bersama kemarahan, dendam, dan pembalasan. Entah, kehidupan berjalan dalam gempuran duka yang tak putus. Seperti darah yang muncratmem...