Esoknya, aku dan Isti bersiap untuk pergi ke kebun Pak Budi di atas bukit. Busyet...ini mau ke kebun atau kemping? Isti tampak membawa tikar, rantang dan termos stainless ukuran besar. Haduh...agak repot nih bawanya. Busyeeettt...Isti cantik banget pagi ini. Dengan wajah segarnya tampak sangat me...
Males banget rasanya hari ini. Ternyata kesibukan dan rutinitas bikin jenuh juga. Kayaknya otak perlu direfresh nih... Aku mulai berpikit, kalo ada.liburan mau ke mana? Ke pantai atau gunung? Udah bosan rasanya....emmmm....kemana ya? Susahnya jadi jomblo, ga ada tempat curhat kalo lagi jenuh. Ast...
Ternyata memang benar...hari-hari selanjutnya, tidak ada gangguan apapun. Rupanya sang penyerang sudah kapok....atau masih menunggu waktu yang tepat? Dengan prasangka itu, maka aku tak bisa mengendorkan latihanku. Aku meati melanggengkan rutinitas malamku...agar jangan sampai aku terkena serangan...
DHUAARRR.... Suara ledakan yang amat keras terdengar di atas kamarku. Aku terlonjak karena kaget. Ada apa ini? Sosok Kakang Kawah tampak sudah berdiri di sampingku. "Serangan ilmu hitan yang sangat kuat..." katanya. "Dimas, persiapkan dirimu menghadapi segala kemungkinan.... Mulail...
Hari ini, mulai bekerja. Berangkat "ngantor" seperti biasa. Ga ada yang istimewa, hanya pekerjaan yang sangat menumpuk. Tapi, dasar lagi 'on fire', ya aku lalap aja.pekerjaan itu. Ga ada rasa malas sama sekali. Mungkin ini efek dari disiplin yang diterapkan Pak Budi dalam menempaku, seh...
Hari-hari selanjutnya, adalah hari-hari penuh penempaan batin. Batinku digembleng dengan lantunan dsikir dan sholat sunnah. Fisikku digembleng dengan mengurangi jam tidur. Kalau orang jawa bilang, aku sedang digodhog (direbus) di dalam kawah Candradimuka. Benar-benar ditempa lahir dan batin. Menj...
Dalam perbincangan kami di teras, pak Budi menanyakan apakah aku sering berpuasa sunnah senin-kamis atau tidak? Kujawab saja kadang-kadang. Trus sering puasa neton/hari kelahiran atau tidak? Aku jawab bahwa aku kalau ingat netonku sering puasa, kecuali kalau ga ingat....:ngakak Pak Budi tersenyum...
Ternyata itu adalah pak Budi.... Beliau tersenyum melihatku yang masih terlihat mengantuk...mata sayu, rambut acak-acakan. Sesampai di mushola, tampak pak Budi sudah duduk di tempat imam sambil berdzikir. Aku mengucapkan salam lalu duduk di dekat pak Budi. Pak Budi menyelesaikan bacaan dzikirnya...
Setelah semua siap, maka langkah selanjutnya adalah berpamitan dengan Asti pacarku. Ini yang berat....aku udah mengira bahwa Asti bakal mencak-mencak karena bakal aku tinggal selama 40 hari. Dan benar saja, Asti ngomel-ngomel ga karuan. Apalagi aku pergi karena menuruti mimpi...wuh...makin marah ...