rozzziiie Oh yap bisa jadi. Seperti kata orang mungkin itu devisinisi kata bodoh yang dipelihara, tidak peka. ðĪ§ðĪŠðĪŠ:ngakak
Yap mungkin tidak tau, itu anak orang lain atau pura-pura tidak tau dengan alasan klasik masih cinta istrinya. Terkadang cinta tidak memakai kata logika. Kedua, sejak hamil hingga melahirkan dan besar dia udah tanggung jawab. Perasaan sayang muncul sangat kuat pada anaknya. Mungkin
Yups seharusnya demikian, tersebab hidup bukan alam imaginasi melainkan kenyataan. Okay thanks you, Gan :cendolgan
Ya tapi ini artikel untuk umum dan santai. Bukan cerita, walaupun ada esai hanya untuk kasus masalah aja sih. Tapi isinya artikel. Thanks you every much :cendolgan
azka81 Saat jatuh ditinggalkan itu juga realistis, bagaimanapun juga orang ingin hidup bahagia. Secara teori Evolusi, wanita barter repoduksi dengan perlindungan. Jika pria tidak bisa memberikan perlindungan, ia pergi. Itu juga realistis, hanya tidak berperasaan dan jahat. ðð
bauasemloe fenomena 'Vina' era now banyak terjadi. Miris tapi itulah kehidupan. Bukan tentang siapa salah dan benar, melainkan bagaimana solusinya akan masalah tersebut. ð
Mungkin ia, mungkin tidak. Tapi itu riset true story dari beberapa narasumber yang pernah curhat untuk mencari solusi. Sejujurnya ane juga bingung memberikan solusi, tapi minimal ane kasih saran agar mereka berani jujur walaupun itu kenyataan pahit.
Itu dia, jika wanita berani jujur dan pria menerima. Kemudian saling memahami bertahan lebih baik. Tapi jika tetap seperti itu, mungkin perceraian lebih baik untuk semuanya. Walaupun sama-sama sakit. Yup sesuai prioritas masing-masing. :cendolgan
Iya mungkin prianya masih mencintainya. Terkadang bucin membuat logika tidak waras. Tapi jika kondisi seperti itu, ujungnya hanya hancur. Walaupun berat hati, seharusnya mungkin berpisah lebih baik. :cendolgan
Apakah itu takdir dan hidup membuat mereka tidak bahagia atau karena kesalahan sendiri takut bicara jujur? Diskusi happy bisa 'kan?