Cerita ini mengandung unsur seksual vulgar. Jika belum boleh, disarankan untuk tunggu sampai waktunya. Jika sudah boleh, mainkan imajinasimu. Pernahkah kalian menggunakan aplikasi kencan? Apa alasannya? Mencari jodoh? Mencoba peruntungan? Atau mencari pelarian dari sakit hati? Nanda mulai peng...
https://www.kaskus.co.id/thread/61a4951c6e09703a70144180/janji-mini-series/?ref=profile&med=thread request close min, sudah tamat
sebenernya ada kelanjutannya sih, cuma kayaknya yang bakalan upload duluan itu cerita baru lagi gan. tapi ngga ada yang tau sih gimana nanti, kita tebak-tebakan aja wkwk
Kamar Rama terasa sangat hening, hanya terdengar suara detik jam yang terpasang di dinding kamarnya. Sesekali terdengar suara lembaran buku yang dibalik dengan sengaja oleh Fika, setelah menyelesaikan satu halaman untuk dibaca. Ia kembali melihat ke arah sekeliling, Fika menutup buku tersebut. Ia m
Mobil berhenti di tepi jalan, Rama dan Fika pun ke luar dari dalam mobil. Di tangan Fika sudah ada rangkaian bunga yang sengaja ia bawa, Rama pun demikian. Mereka berjalan menaiki anak tangga beberapa langkah, kemudian beranjak menuju sisi kanan. Beberapa langkah berlalu, mereka pun berhenti di dua
Apa yang ada di pikiran kalian ketika mendengar kata jatuh cinta? Indah bukan? Rasanya apapun yang terjadi berubah menjadi indah ketika kita bisa merasakan yang namanya jatuh cinta. Namun, pernahkah kalian berfikir bahwa jatuh cinta itu menyiksa? Ada kalanya jatuh cinta itu berubah menjadi sebuah p
Krik! Krik! Krik! Suara jangkrik menemani malam yang sunyi, hembusan angin sesekali menyapa di malam cerah. Fika memberanikan diri untuk bertanya kepada Rama, tentang apa yang sebenarnya ia rasakan. “Kalau pertanyaannya pernah atau ngga, aku bisa jawab pernah...” Fika terkejut mendengar jawab...
Rama menyalakan sebatang rokok, asap pun berhembus dari dalam mulutnya. Ia kembali melihat jam tangan yang ia kenakan, kemudian ia menatap ke arah dalam. Terdengar suara langkah kaki berbalut heels mendekat, Rama terdiam beberapa saat menatap Fika. “Kamu kenapa Ram?” Tanya Fika heran. “Tera...
Fika sedang berada di halaman depan Gedung Jurusan, ia sedang duduk di anak tangga bersama Dosen pembimbingnya yang sedang memeriksa lembaran-lembaran kertas yang sudah Fika berikan. “...Tulisannya udah rapi, materinya udah bagus, mungkin kamu butuh tambahan buat referensi pembanding aja Fik. K...
Rama menghentikan motornya di depan gedung Fakultas, Fika turun dari belakang seraya memberikan helm kepada Rama. Fika sempat melihat ke arah kaca spion untuk memastikan kondisinya, ia lalu menatap Rama yang sedang memandang malas ke arahnya. “Kamu ngapain ngaca terus? Hari ini kan cuma mau ket...
“Saya terima ya Pak...” Rama menerima pemberian lelaki itu, “sekali lagi terima kasih ya Pak.” “Terima kasih ya Pak.” Sahut Fika. “Iya sama-sama, kalau gitu saya balik ke rumah. Kalau ada apa-apa langsung kabarin kayak biasa aja ya. Mari Mas Rama, mari Mba.” Ucap lelaki itu. Rama ...
Mobil pun berhenti, Fika ke luar dari dalam mobil untuk membuka pintu gerbang dan juga pintu garasi. Mobil bergerak mundur lalu parkir di dalam garasi dengan teratur. Rama ke luar dari dalam mobil kemudian berjalan menuju Fika. “Aku baru tau kalau harus ganti suku cadang sesuai kilometer, aku k...
Ada kalanya kita melihat permukaan laut yang tenang, ditemani angin semilir yang menyejukkan. Namun di bawahnya menyimpan banyak misteri, seperti gulungan ombak bawah laut yang ganas dan sama sekali tidak terlihat. Begitulah hidup, nampak baik-baik saja. Namun dengan seketika, Tuhan bisa merubah ...
Fika memastikan semuanya sekali lagi, ia sempat melihat ke arah Tessa yang duduk di sampingnya. Tessa juga menatap ke arahnya, kemudian mereka menganggukkan kepala bersamaan. Fika pun bangun dari duduk sambil mengenakan tas, ia berjalan ke depan kelas untuk mengumpulkan lembar jawaban di meja. Fika
Pintu terbuka, satu per satu orang mulai ke luar dari dalam kelas. Fika dan Tessa masih membereskan barang bawaan mereka untuk dimasukkan ke dalam tas. “Akhirnya selesai juga presentasi menyebalkan ini.” Ucap Tessa. “Jangan lupa minggu depan kita ujian.” Sahut Fika. “Astaga...” Tessa ...
Fika memarkirkan mobilnya di deretan mobil-mobil yang lain. Ia ke luar dari mobil membawa tas yang biasa ia kenakan, kemudian ia berjalan santai sambil meminum minuman yang sebelumnya sudah ia beli terlebih dahulu. “Fika!” Fika cukup terkejut dengan kedatangan Tessa di sampingnya, sementara T...