“Bangun...” Ali membuka matanya secara perlahan, ia berkedip beberapa kali hingga fokusnya kembali. Di hadapannya sudah ada Anggi yang sedang menatapnya dengan jarak yang cukup dekat. Anggi mencium bibir Ali singkat, ia kembali menatapnya seraya tersenyum. “...selamat pagi.” Sapa Anggi. ...
Candra kembali melakukan pekerjaannya. Talia yang baru pertama kali datang ke toko ini pun dibuat takjub dengan apa yang ada. Ia tak berhenti melihat ke arah sekeliling toko ini yang disadari oleh Ali dan juga Damar. “Kamu baru pertama kali ya ke toko jahit?” Tanya Ali. “Iya Pak, saya baru ...
Pagi pun tiba, sinar matahari berhasil menembus gorden yang sedikit terbuka di kamar Ali dan juga Anggi. Secara perlahan, Anggi membuka matanya. Beberapa saat ia terdiam, sampai akhirnya ia bangun dan duduk bersandar menatap Ali yang masih terpejam. Tangannya pun mengusap pipi Ali secara perlahan...
Damar mengangguk seraya menerima kunci tersebut. Ia mengusap kepala Sasa beberapa kali sebelum akhirnya meninggalkan ambulans. Ia pun masuk ke dalam mobil dan bergegas menuju Rumah Sakit. Tak membutuhkan waktu lama untuk Damar tiba, ia pun menerobos kerumunan untuk masuk ke dalam ruang otopsi denga
Ting! “Kalian mau jalan bareng ngga?” Ali. “Boleh.” Damar. Ting! “Oke, kita ke rumah kalian ya.” Ali. Damar masuk ke dalam kamar, ada Sasa yang sedang memasang anting di telinganya seraya menatap ke arah cermin. Ia menghampiri Sasa lalu mencium keningnya. “Ali mau ke sini sama Anggi...
“Belum kepikiran gue.” Jawab Damar. “Kalau minta bantuan Sasa gimana?” Tanya Ali. “Sasa?” Tanya Damar. “Sasa kan perancang busana. Kita udah datengin penjahit, mungkin datengin perancangnya bisa bantu kita buat cari petunjuk lain.” Jawab Ali. “Iya juga ya, coba gue kabarin dulu....
Esok pun datang, entah dengan membawa kabar apa. Damar sedang membereskan barang-barangnya ke dalam tas, sementara Sasa sedang bercermin seraya mengenakan anting di telinganya. “Kamu mau bareng?” Tanya Sasa. “Boleh, ke rumah Ali aja.” Jawabnya. “Oke.” Sahut Sasa. Mereka bersamaan kelu...
Mobil diparkirkan di tepi jalan. Damar turun lalu berjalan menuju sebuah gerai yang menjual minuman. “Bang, bungkus dua ya.” Ucap Damar. Penjual minuman itu membungkuskan pesanannya. Tak membutuhkan waktu lama untuk menyerahkan pesanan Damar yang ditukar dengan beberapa lembar uang. “Makasi...
“Pemirsa. Telah ditemukan mayat seorang pria di dalam selokan tanpa busana. Penemuan itu berasal dari seorang Kakek yang sedang melintas…” “Gila kali ya, ngga ada otak...” Damar menghampiri Ali yang sedang berlutut di samping selokan. Ia pun ikut berlutut untuk melihat tubuh tak beraga ...
Halo semuanya. Beavermoon kembali hadir dengan cerita terbaru, dan kali ini kita akan mengusung tema detektif. Kenapa tema detektif? Karena sebenarnya cerita ini berawal dari cerita pendek yang dibuat untuk perlombaan. Berhubung terbatasnya jumlah kata saat itu, akhirnya dibuatlah versi lengkapn...
https://www.kaskus.co.id/thread/63ff457660a78b3c901913dd/nan-and-sexaworld/?ref=profile&med=thread request close, sudah tamat
Saya sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada para suhu-suhu sekalian yang sudah menyempatkan waktunya untuk membaca NAN AND SEXAWORLD. Cerita ini muncul ketika saya melihat banyak teman-teman saya yang menggunakan sebuah aplikasi "yang tau-tau aja" untuk mendapatkan "servis&q
“Masih lama ya Bang?” Tanya Diandra. “HA? NGGA DENGAR AKU.” Ucap Andreas. “BUDEK! MASIH LAMA YA BANG?” Tanya Diandra dengan suara keras. “MANALAH AKU TAU. CEMANA AKU BISA DENGAR, AKU DUDUK DEKAT MESIN INI.” Jawab Andreas. “Ngapain sih kalian teriak-teriak?” Tanya Nanda. “Ini...
“...aku yakin kamu udah tau, bahkan mungkin semua orang yang ada di sini juga udah tau. Jujur, aku ngga bisa apa-apa saat itu. Aku udah maksa dia buat ngga ngelakuin itu tapi ngga didenger sama dia. Dia janji untuk koleksi pribadi, tapi emang ngga ada yang bisa dipercaya…” Nanda menghela na...
“Selamat pagi semuanya. Pagi ini, saya akan mengumumkan…” Seisi ruangan berkumpul untuk mendengarkan pengumuman mengenai mutasi yang dilakukan oleh perusahaan, termasuk juga dengan Andreas yang berdiri di sudut ruangan. Ia beradu tatap dengan Nanda yang berdiri di barisan depan bersama Kepa...
Panggilan terputus, Nanda melanjutkan perjalanannya menuju Halte dan bergegas menuju lokasi di mana Diandra dan Andreas berada. Sementara itu di Midori, Andreas datang membawakan Bloody Mary pesanan Diandra dan Gimlet untuknya. “Gimana Bang Nanda? Bisa dia ke sini?” Tanya Andreas. “Bisa Ban...
Satu minggu, entah waktu yang cukup atau tidak, semuanya terus berjalan begitu adanya. Ada kalanya, rasanya ingin menyerah saja, melihat apa yang sudah menjadi kegiatannya. Ada kalanya pula, semuanya nampak mungkin dan cukup untuk membuatnya kembali percaya akan namanya cinta. Apa mungkin memang ...
“Pertama?...” Diandra berpikir sejenak, “gantengnya sih Mas, apalagi yang aku bisa nilai di pertemuan pertama. Ngga mungkin dong aku bisa nilai sikapnya.” “Setuju sih, terus apa lagi?” Tanya Nanda lanjut. Diandra menyalakan sebatang rokok, “Abis itu ya berjalan aja Mas. Beberapa kal...