ini mah perpres tata ruang, sama seperti perda RTRW kalau level provinsi dan lokal. Pasti direvisi 5 tahunan.
nah ini dia fenomena yang ada, yang saya bingung yang ditaati dan didengar kaum ini siapa sih. Ustad2 selebritis macam somad aja sudah mengatakan sholat tarawih di rumah saja. MUI juga sudah. Pemerintah sudah. Gubernur sudah. Ironis emang, padahal waktu jaman kontestasi politik, untuk urusan pemilu
itu yang teriak2 lockdown siap ga sembako, makanan, dan pergerakan dibatasi. Gw punya temen teriak2 lockdown dari awal, tp masih sering adakan kumpul2 membahas politik smp sekarang, padahal lokasi di ibukota lho. '
Narsisme adalah kebiasaan buruk yang dimulai sejak adanya pemilihan langsung wakil rakyat serta kepala daerah. Para pejabat (dan calon pejabat) biasanya terjebak dengan ritual simbolis macam ini, ga heran lah. Di daerah2 aja, rilis media yang berkaitan dengan covid-19 aja pasti dilengkapi dengan ...
kambing.bau force majeur hanya menunda deadline penyelesaian pekerjaan, kalau untuk biaya project tambahan sendiri ya tergantung negosiasi dengan klien saat amandemen kontrak. Penyelesaian proyek molor ya pasti ada cost entah biaya tenaga kerja, sewa kendaraan operasional dan alat, dll
Bener sekali gan, ga cuma satu bidang aja kena, hampir semua bidang. Ane bidang konstruksi, proyek berhenti tp kan engineer sama worker ga bisa didiamkan doang ga digaji. Klien bisa berkelit untuk amandemen kontrak dengan dalih force majeur.
Weleh2, padahal sudah banyak contoh penyebarannya cepat di kerumunan orang yang banyak dan padat. Ini contohnya PDP di kalimantan yang datang itjima ulama di Gowa.
bukan cuma harus pake masker gan. Risiko di penumpang ojek itu adalah karena helm penumpang hanya satu dan dipakai banyak penumpang bergantian dalam satu hari. Mau pake masker dan sarung tangan tapi helm yang digunakan itu2 aja ya risiko penularan tetap besar. Ini dilema sih, karena kebanyakan yang
Miris sekali sebagai wasekjen ormas keagamaan tapi masih begini pemikirannya. Mencerna berita saja kurang nalarnya. https://www.cnbcindonesia.com/news/20200402070608-4-149205/lewat-prabowo-as-tawarkan-bantuan-perangi-covid-19
Banyak model gini di negara kita. Yang teriak2 lokdon ya justru yang suka pecicilan kemana2, giliran diingatkan bilang menzolimi
Klo sudut pandang ane malah si luhut ini "dirty hand" nya pres. Karena banyak keputusan2 yang kontroversi ya si LBP yang umumkan, ya sebagai bumper lah
Ini pengusaha klo aset atau cashnya kurang pasti megap2 ini. Ane aja yang cuma sebagai karyawan level manajemen ikut pusing. Nagih ke klien invoice, eh klien pun minta penundaan pembayaran.
Darurat sipil diberlakukan biar klo ada perusuh-perusuh dan pembuat ribut macam ente bisa ditangkap-tangkapin serta dibungkam cepat.
Namanya bisnis ya wajar mau survive, selama ga ada aturannya. Kalau mau disalahin jangan lion airnya, tapi pemerintah provinsinya kenapa ga menutup bandara. Ntar klo tiket dimahalin ngeluh pula! https://www.sumbarfokus.com/berita-pemko-padang-keluhkan-mahalnya-harga-tiket-pesawat.html Noh tahun k...
Kenalan ane di medsos gencar teriak2 lockdown, eh giliran mantan panglima waktu itu posting ramaikan tempat ibadah eh ikut dishare dan ditambahin bumbu PKI, komunis, zalim, dll lah. Banyak yang teriak2 lockdown itu ga tau apa artinya lockdown
Ga kaget, emg partai ini kan partai keluarga, mulai dari jaman alm Hadi Utomo kan emg di plot jadi milik klan Cikeas. Agak melenceng begitu Anas, tp ya dilengserkan jg akhirnya.