Setuju gan. beginilah kalau pemain kata-kata, padahal secara statistik hujan bisa diperkirakan periode ulang. Desain kapasitas drainase dan kanal biasanya merujuk ke periode ulang ini. Bener2 ampas, orang terkena musibah dimainkan dengan kata-kata
Ibarat kata si Hari berantem sama bininya karena bininya suka curhat sama di Udin. Eh kebetulan si Udin ini sopir tembaknya juragan Pak Mukidi. Trus, apakah pak Mukidi harus ikut campur urusan ini?
Entah mungkin gengsinya ketinggian kalau mulai dari level bupati/walikota dulu. Padahal namanya taktik politik itu ya ga bisa instan.
bodohnya netizen, kalau ada survivor selamat, bisa pegang hape, hapenya nyala, dan ada sinyal. Ya mending telepon keluarga lah.
penyakit umat di Indonesia, inferior complex. Selalu merasa tersakit dan merasa tidak diperhatikan. Padahal pada kenyataannya merupakan warga kelas 1.
emang ga ada kapasitas sebagai imam besar. Gw kira doi bakal tetap tegar dan teguh dengan pendirian menghadapi cobaan dunia seperti ini. Apalagi kalau memang latar belakang katanya adalah membela agama. Eh kena cobaan gini aja sudah keliatan gmana orangnya. Contoh alm. Nelson mandela, bisa tegar ...
Bener ini, owner mah kalau bisa lancar tanpa keluarkan dana pelicin, buat apa harus bayar dana pelicin
Misi intelijen bukan cuma penyamaran dan mencari informasi sih gan. Tapi negosiasi dan membuat kesepakatan dengan pihak tertentu untuk tujuan tertentu juga salah satu misi dari intelijen.
Benar ini, entah ini anak bukan orang Banjar atau emang salah pergaulan. Hampir semua warung banjar itu pasang fotonya Tuan Guru Sekumpul
yup, seperti ini lah bisnis jasa, pelayanan adalah yang utama. Padahal jaman online gini ditambah pandemi, jasa pengiriman adalah tulang punggung jualan online