nyetgagalpuber You'll never win an argument with an idiot, so I'll just say yes and agree to disagree. :hammer
yaitu, bisa aja ke yang atas ngomong korupsi. Orang yang dibawahny juga seneng bnget nerim amplop. :hammer
Franchekiss regulasi itu hanya suplemen,, bukan mandatory saya kurang setuju gan, kalau gak ada regulasi mereka bakalan gaji seenaknya. buang limbah kemana saja, truk-truk yang overload di jalan itu karena regulasi kita cemen gan, makanya banyak yang rem blong, nabrak motor makan korban. bayangin...
Akhirnya nemu orang yang bisa berpikir kritis, degeug saya gan balesin org yang bilang. "gak mau gaji segitu ya usaha", "syukurin aja hidup ya gini", etc seneng bet gw nemu org yang bukanya nyerah, tapi malah cari solusi kek lu. Masih ada harapan lah ini konoha :hammer
nyetgagalpuber lu napa sih ngomongin IQ mulu? itu IQ 80 karena kualitas hidup mereka jelek, bukanya punya mindset "Kita harus bantu kehidupan mereka" malah lu nganggap mereka sampah. lu pikir IQ 80 itu keinginan mereka? mereka segittu karena sistem pendidikan jongkok, tidak terbiasa ber
Franchekiss pengusahanya mungkin micro gan jadi gak butuh ngurus2 perijinan, regulasi dan semacamnya. makanya mereka gak pernah bahas regulasi. kalau udah menengah keatas, wajib ngerti hukum setidaknya punya seseorang untuk diajak konsultasi. Mulai dari HAKI, pajak, perlindungan kontrak, termasuk m
1. Betul banyak perusahaan yang nggak mampu bayar UMK/UMP Tapi itu ditentukan sama disnaker waktu kita bikin ijin berusaha. Waktu apply untuk izin usaha mau lewat OSS ataupun offline, nanti bisnis kita bakal dikategorikan sebagai micro, kecil, menengah ataupun besar oleh institusi tersebut. Dengan
Franchekiss Saya gaji sesuai regulasi kok bang, bisnis saya di kategorikan kecil dengan aset dibawah <5M , tidak diwajibkan mengikuti regulasi UMK/UMP tetapi masih ada regulasinya. Sesuai dengan Pasal 37 ayat (1) : "Upah pada usaha mikro dan kecil ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar 50
Lagian saya masih kontakan sama koneksi saya, dia tetap tapi gaji sama. Belum sempat ketemu juga, terakhir ke lokasi dia shift malam. :hammer
honinbo Menurut UUD No.13 Tahun 2003 terkait ketenaga kerjaan. Poin-Poin Penting: Perjanjian Kerja Terdiri dari PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) dan PKWTT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu). PKWT digunakan untuk pekerjaan tertentu yang bersifat sementara. Waktu Kerja Maksimal 7 jam/hari
nyetgagalpuber ya justru dengan adanya AI ini jauh lebih concerning lagi. Kalau misalnya mereka diganti dengan AI semua, misalnya ya. Siapa yang mau beli produk hasil produksi? Gak usah semua, 50k aja misalnya. Si 50k yang tadinya punya kerja, belanja telor buat makan, beli kouta buat intern
Franchekiss enggak juga, kerja di bang gw sekarang. punya bisnis konveksi kecil-kecilan, belum bisa di sebut pengusaha :bingung:
nyetgagalpuber Pantesan. Jadi regulasi seperti UMK, UMR, UMP itu gak bisa asal angkanya. Itu harus di perhitungkan dengan ekonomi setempat. Kalau ketinggian, legal bisnisnya bisa bangkrut. Bukanya improve kualitas hidup malah nambahin pengangguran. Kalau terlalu rendah, jenjang hidup antar si
Saya rasa, mendapat gaji sesuai regulasi bukan idealis. Tapi sudah keharusan. Terkecuali bekerja di informal sector atau micro bisnis. Kalau legal bisnis yang di kategorikan menengah keatas di biarkan memanfaatkan regulatory loopholes kalau memang mereka diizinkan membayar dibawah regulasi, owner...
nyetgagalpuber itu regulasi sudah di perhitungkan sedemikian rupa, biar legal bisnis enggak bangkrut, tapi tetep bisa push kualitas hidup yang lebih baik. Misalnya kayak UMKM, mereka di perbolehkan dibawah regulasi, tapi minimal harus 25% diatas garis miskin. Ini disebut perlindungan karyawan, m
"suami bocil SMP kurang yodium noseless udik kopi ampas muka pribumi mirip babi pesek" ngapain juga gw balesin lu :hammer