alhamdulillah.. kita lihat kedepan bagaimana serangan pihak yg kontra atas keputusan ini.. saksikan hanya pada berita kesayangan anda
tergantung perjanjian ya,tapi biasanya orang awam tinggal tandatangan yang penting pulang bawa kendaraan Ya begitulah.. Sudah umum seperti ini.. Paling tidak dalam melakukan perbuatan hukum apapun, kita harus tahu dan memahaminya terlebih dahulu. :1thumbup
tolong yang ngerti jelaskan dengan bahasa simpel"maksudnya diler nggak punya hak sita kendaraan kalo telat gitu?" Menurut ane, Sepanjang ada kesepakatan yg dituangkan dalam penjanjian boleh sita karena cidera janji dan dg itikad baik serta sukarela. (Bukan sepihak) Jika tidak ada yg tetap
Nunggu antrian :nyepi https://s.kaskus.id/images/2020/02/11/3591027_202002110538100540.jpg Giliran ye... Jng rebutan.. :lehuga
enak nih para napi satu selnya:lehuga Colek doloe ayic222 lupis.manis https://s.kaskus.id/images/2020/02/11/1196667_202002110541080816.jpg
Sepakat dg nomine adalah penyelundupan hukum.. Walau pandangan berbeda, tetap ane salut dan menghargai dg tulisan diatas.. Nominee menurut ane tetap tidak bisa disamakan dg fidusia karena beda objek barang bergerak dan tidak bergerak. Penerapan PPJB juga tidak bisa serta merta digabung dg fidusi...
Kurang lebih jadinya kaya perjanjian Nominee berarti.. PPJB sebagai "Payung" Perjanjian nya, kemudian dikuatkan dengan Perjanjian hutang, Jual Beli dan Sewa. Cost nya pasti tambah besar jadinya. Perjanjian nomine beda om.. Dulu udah biasa di bali.. Namun skg sudah tidak boleh lagi. M
makin banyak perjanjian yang harus ditandatangani, dan gak semua konsumen paham. yang penting tanda-tangan dan motor bisa dipake. gak taunya nanti pas ada keterlambatan pembayaran, motor bisa disita leasing, karena bukan jaminan fidusia, melainkan perjanjian sewa-menyewa. Istilahnya cidera janji.
di subang ada tuh kampungnya, dateng kenalan ama anaknya di depan ortunya, deal udah deh bawa masuk genjotan ama anaknya walaupun di samping kamar ada ortunya liat tv:D Meluncur... :ngacir2:ngacir2