Bab 7: Telur Rebus dari Abriel Langit sore mulai meredup saat Abriel berdiri di depan rumah Kiara, membawa kantong plastik kecil berisi beberapa butir telur rebus yang masih hangat. Ia menarik napas dalam sebelum mengetuk pintu. Tak butuh waktu lama sebelum Kevin membuka pintu. Remaja SMP itu terk
Bab 6: Di Sampingmu Tiga hari telah berlalu sejak insiden di UKS. Pagi ini, Kiara duduk di kursi roda di lorong rumah sakit, menunggu giliran untuk masuk ke ruang kemoterapi. Di sampingnya, Kevin berdiri sambil menggenggam tangan Kiara erat. Sementara itu, Abriel duduk di bangku tunggu, matanya te
Bab 5: Langkah Pertama Kiara mengerjap pelan saat kesadarannya kembali. Langit-langit ruangan UKS yang putih menyambut pandangannya, diiringi suara langkah kaki yang mendekat. Kepalanya terasa berat, tubuhnya lemas, dan ada sensasi dingin yang masih tertinggal di jemarinya. "Kak Kiara?"
Bab 4: Di Pelukan Abriel Suasana kantin yang biasanya ramai mendadak berubah hening saat tubuh Kiara tiba-tiba limbung dan jatuh ke lantai. Beberapa siswa menjerit kaget, sementara yang lain bergegas mendekat. "Kiara!" Abriel yang kebetulan berada di dekat kantin langsung berlari mendek
Bab 3: Percakapan yang Tak Terduga Siang itu, Abriel Mahendra sedang duduk sendirian di taman belakang sekolah. Matanya menerawang, pikirannya masih sibuk memproses semua yang ia dengar dari Bu Sinta tadi pagi. Kiara sakit kanker. Kalimat itu terus terngiang-ngiang di benaknya. Sejak mendengar ka
Bab 2: Rahasia Kiara Setelah bel istirahat kedua berakhir, Abriel Mahendra bukannya kembali ke kelasnya, melainkan melangkah menuju ruang BK. Hatinya berdebar, tapi ia berusaha tetap tenang. Ia tidak tahu pasti alasan dirinya melakukan ini. Mungkin karena rasa penasaran. Mungkin juga karena perasaa
Hari-hari setelah kepergian Faris terasa begitu hampa bagi Nina. Rumah yang dulu selalu dipenuhi suara anaknya kini terasa sunyi. Setiap sudut ruangan menyimpan kenangan, mulai dari tawa kecilnya saat masih kanak-kanak, hingga perdebatan kecil mereka ketika Faris mulai beranjak dewasa. Namun, sem...
Mobil melaju di jalan tol yang sepi, membawa Nina dan Pak Rudi menuju Kampung Berlian. Langit mendung, seolah ikut merasakan beban yang Nina pikul. Sejak semalam, hatinya dipenuhi harapan dan kegelisahan. Harapan karena akhirnya ada petunjuk tentang Faris. Kegelisahan karena Kampung Berlian bukanla