jalanannya hanya lurus saja tapi kaki ini mau berhenti dimana-mana ke kanan sedikit trus ke kiri sedikit dan trus ke kanan agak jauh lagi ke kiri agak jauh nah abis itu ya ikuti aja arahnya ntar juga nyampe sendiri cuma kadang bisa nyampenya lama ato bentar tinggal milih gmana caranya berhenti d
sudah begetar tangannya menahan sebagai topangan menopang beratnya kebusukan dari orang-orang sampai kapan ia harus menahan dia sudah cukup sabar, letih, perih dan kau manusia jalang, brengsek, egois.. tak ada lagi kata-kata yang baik untukmu iblis... kau hanya menambah persoalan kau hanya menebar
menatap ia yang tersakiti sampai ia ingin kau mati... sedalam itukah luka yang kau beri membuat dia tidak menggunakan hati lagi... masih terikat masa laku ia dengan tajamnya tali sampai-sampai ia mengikut kau pergi... menyimpan dendamkah ia padamu laki sampai ia tak habis memikirkan membuatmu rug
semakin yakin aku semakin tak ada malu... semakin terbuka aku semakin busuk terbau... semakin bebicara aku semakin tak ragu... semakin dan semakin.. semakin dan lagi-lagi semakin.. tak malu sibusuk berbau, untuk tak ragu yakin membuka dan berbicara..
seperti memegang mawar berduri yang tertinggal goresan seperti memegang batu rapuh yang tertinggal serpihan seperti menapak di tanah kering yang tertinggal jejak seperti melihat di cahaya redup yang tertinggal bayangan seperti mendekap air yang tertinggal lekat seperti berbicara pada tembok yang ...
dunia...pandangan...tatapan...mata...kecil...titik...atom...tidak terlihat...dan tiada.... berbeda...minoritas...menutupi...anggun...lemah lembut...bertutur kata sopan...berjuang...tenang...tidak takut...tersenyum...bersyukur...nikmat... umum...mayoritas...telanjang...jalang...kasar...memaki...me
tidak tahu tetapi sebenarnya tahu tidak peduli tetapi sebenarnya peduli tidak merasa tetapi sebenarnya merasa tidak terbiasa tetapi sebenarnya terbiasa tidak suka tetapi sebenarnya suka tidak malu tetapi sebenarnya malu tidak butuh tetapi sebenarnya butuh. yang sebenarnya sadar bahwa aku tidak sad
terpaku dalam satu waktu menenggelamkan hidup dari nyata kaku mata tertuju pada satu melangkah menjauh pada tapak yang lalu tertuju pada tujuan yang tak pernah layu hingga mengapai bahagia yang syahdu
serasa di awang-awang pikiran melayang semuanya bercampur duka dan senang raga menyuruh jiwa hilang tak ada penghalang yang ada hanya pemandangan ilalang lapang....
hai teman yang aku tak pernah tahu hanya ingin sedikit menyuarakan apa yang dirasakan aku mengerti cara kamu memberi bantuan dan perhatian tp terkadang sangat tak enak dihati menerimanya caramu terlalu membuat aku jatuh...bukan lg jatuh tersandung batu, tp sudah jatuh kejurang mgkn bagi kamu ak
telinga ini sudah tidak lagi mendengar jari ini sudah tidak lagi menulis mata ini sudah tidak lagi melihat pikiran ini sudah tidak lagi membayangkan lepaskan semua..
tangan merah aku terlalu lelah untuk memulai lagi sekarang ini hanya ingin berlari sendiri tidak tahu kapan akan kembali
berjalan diatas lumpur melihat dalam kabut berbicara dalam kedap suara mendengar dalam hiruk pikuk meraba disetumpuk jarum mengejar cerita yang kosong
hari-hari dilalui tetap berdiri disaat diam .. mereka bergerak cepat , hampir tak terlihat besok..? aku.. melaju selangkah... mereka.. masih berkutat dengan kecepatan... aku dan yang kucinta... hanya perlahan, nikmati semua... mereka... seperti kesetanan, meraup semua... aku dan yang kucinta... r...
aku tidak menyesal pernah menjalani cerita itu.. sampai sekarang hati ku tetap mampu namun tidak tubuhku.. lihatlah biarpun "dia" tidak tampak dan hanya bagian kecil dari jiwaku.. dia lebih kuat... dia tegar... dia tidak pernah kehilangan rasa... dia tulus... dia itu hati dan tetap jag
malam ini aku hanya terbaring lemah apalgi tungkai kakiku sudah tiada tenaga.. untuk beranjak dari satu langkah saja aku tidak mampu.. dingin terasa padahal banyak sentuhan hangat yang mendamba.. mungkin tidak lama lagi akan hilang hangat ini menjadi dingin yang sebenarnya...