Juga kegelapan, yang menyelimuti dalam kedamaian. Mengapa, banyak orang yang takut dalam kesendirian?
Dalam kemesteriusannya, aku mulai menyukai bangunan ini. Seperti aku menyukai sendiri dan kesendirian. Kata-kata yang tersimpan dan tidak perlu diucapkan
Sebuah cerita, yang akan menjadi pembelajaran atau peringatan di kemudian hari, tapi tidak bisa diulang lagi.
Setiap langkahku mengandung kepastian dan ketidakpastian. Ketidakpastian dalam kepastian, kepastian dalam ketidakpastian. Tapi bukankah setiap detik dari hidupku dan hidup semua orang adalah dua hal itu? Setiap yang aku lakukan menyimpan dua kemungkinan, satu dan nol, ya dan tidak, hal yang pasti...
Aku mengambil lilin dan mulai melangkah naik didorong oleh rasa penasaran. Satu anak tangga, dua anak tangga, tiga anak tangga.
Langit-langit ruangan tidak tampak, cahaya lilin hanya sanggup menerangi beberapa jengkal diatas kepalaku dan selebihnya aku tak mampu melihat apa-apa. Tangga spiral memutari sebuah batang pohon besar yang berada di tengah ruangan, pijakanya dipenuhi kata-kata.
Rasa penasaran memaksaku untuk mencari tahu lebih dalam. Mengitari ruangan, sunyi menjadi pengeras suara yang membuat suara langkah kakiku terdengar lebih keras
Di dinding kutemukan banyak kata-kata, kumpulan kata-kata, memenuhi tembok bata. Seluruh ruangan ini diselimuti kata-kata. Di dinding, di lantai yang awalnya aku kira motif keramik ternyata adalah kumpulan tanda baca.
Kegelapan menyelimuti ruangan tempatku berdiri. Temaram sinar hanya berasal dari tatakan lilin yang diletakkan di sebuah pijakan tangga. Sepi. Sunyi. Tidak ada orang lain yang tampaknya ada disini selain diriku
Pelan-pelan aku mendorong gerbang besar didepanku, kali ini ringan dan akhirnya membuka jalan masuk ke apapun yang akan kutemui dibaliknya. Dari dalam, sesorot cahaya samar menyibak dari celah gerbang saat aku membukanya. Meninggikan bayanganku yang ragu-ragu melangkah ke balik pintu.
Sampai aku teringat sebuah mantra dari buku fantasi anak-anak, sebuah mantra untuk membuka kunci. Dalam hati aku mengucapkannya, kemudian aku mendengar bunyi klik pelan dibalik gerbang yang akhirnya terbuka. Berhasil
Remah-remah roti yang kuikuti berhenti di depan gerbang kayu besar bercat biru tanpa ganggang pintu. Aku tidak pernah mengenali bangunan ini, atau lingkungan tempat bangunan ini berdiri. Aku mencoba mendorong gerbang kayu agar terbuka. Gagal. Sebersit perasaan memaksaku memilih tinggal atau menin...
PARADE SIRKUS KATA-KATA Silahkan teruntuk semuanya yang berminat bergabung dan meramaikan untuk merayakan kesunyian hati disini. Masing-masing ruang yang telah tersedia di sudut-sudut cerukan tambatan nurani. Apakah ini akan bisa menjadikan keheningan ini berwarna makin gulana. Hendaknya setelah...
Sementara berhenti dulu disini kalo banyak nanti kembali lagi dalam kenangan terindah yang pernah aku impikan bersama
Cuma terkadang harus modal terkenal biar mereka nampak terlihat bahagia dan harus bilang apa sih enaknya begitu
Mesti kabur kalo mau sukses isinya berkah dan sampai terkonsumsi bayi tabung kan bahaya loh walaupun sudah vaksin beberapa kali dalam seminggu
Kenyang bentar nanti juga bakalan lapar dan bego lagi sekalian jemput di depan kamarnya belum apa-apa juga mereka pingsan dan rubuh
Pastinya berhasil bray kalo cuma makan sehari Indomie goreng sama pangsit rambah minum bebelac mending pake sushie yang lima ratusan digoreng dadakan
Termasuk langka dong kalo dia belum matang dalam pergaulan sehari-hari biar tampak natural dan berkembang menjadi bunga matahari
Euis mah belum pernah naik motor kalo udah kecanduan game bisa naik turun beberapa kilogram langsing jadinya