Barangkali tidak ada yang benar-benar mengerti bahwa arti rumah sejatinya bukanlah sekadar tempat untuk pulang, melainkan siapa saja yang peduli. Robi Aulia Abdi
Kehidupanmu ada di persimpangan berikutnya. Dulu kamu bertanya tentang definisi pulang, dan kamu berhasil menemukannya, bahwa siapa pun pasti akan pulang ke hakikat kehidupan. Kamu akhirnya pulang menjenguk pusara bapak dan mamakmu, berdamai dengan masa lalu yang menyakitkan. Tapi lebih dari itu,...
Pergilah ke tempat manapun yang ingin kau kunjungi didunia ini, tp jika kau lelah pulanglah. Nom De Plume
Sebab aku tahu cinta terbaik akan selalu pulang. Jika kau tak kunjung datang, barangkali kau memang ditakdirkan sebatas kisah yang hanya layak tersimpan sebagai kenangan Boy Candra
Kepingan rinduku membisik penuh makna Mengiringi irama kesyahduan dalam dekapan jiwa Menenangkan kalbu bersama semburat jingga Membumbungkan gumpalan asa yang kian mendera VI57QHL6ge0
Kala binar kemerahan menyapa penuh kelembutan Menjingga memesona menghiasi ruang khayalan Berkilau membelai rasa yang kian berserakan Menyeru hingga relung hati yang penuh rerintihan
Entah apa yang terjadi pada diriku sendiri Kegelisahanku semakin bertamabah ketiaka diriku bertemu denganmu Hatiku semakin bergetar dan lidahkupun sulit berkata
Bahkan rindu yang menggebu runtukan malammu ibaratnya. Harapanku, jadilah malam kau sebagai mana semestinya. Jangan biarkan malam ibaratnya hilang, Tanpa air yang mengkikis gelapmu perlahan.
Tanpa kejujuran, hati itu gelap seperti tidak tersiram ibaratnya Namun nikmati saja, masamu masih ada beberapa jam lagi. Ku anggap malam yang alami sudah terbiasa tanpa air. Dan kau layak dilupakan dalam siangku,
Dimana bekal itu yang tidak dimiliki siapa pun, Dengan perasaan begitu kuat, dengan semua tanda kacau terlihat. Menyinari ku begitu terang dengan kabut hitam. Malam, kau ibaratnya ladang bunga yang mati untukku,
Karena tenang kau saja sudah cukup bagiku ibaratnya. Lemah ku, terlalu berharap waktu menerangkan bumi dengan malam, Meski sadar sepenuhnya, Tuhan sudah menyiapkan bekal untukku.
Malam, bantu aku menjadi malam ibaratnya, Aku tidak mau masuk dan terpesona olehmu. Aku ingin biasa saja menikmatinya, tanpa hujan atau angin kencang.
Seakan kias yang begitu gelap berubah mempesona. Dimana kias hitam kau yang bercahaya, Membuatku semakin yakin akan kecewa. Karena aku tahu, semua itu tertuju bukan untuk terik sepertiku.
Indah kau malam ini sangat menakjubkan, Indah hitam kau yang memancar begitu suci. Apa aku boleh menikmatinya sedikit saja? Aku butuh malam kau malam ibaratnya. Dengan ketenangan suci yang terhias rapih,
Hey malam, bintang terlihat membosankan dihadapanku, Apakah kau dengannya baik-baik saja? Ku dengar kau sibuk mengumpulkan tenaga, Apakah kau baik-baik saja? Malam kau itu indah, bahkan menurutku bintang itu tiada pun Kau tetap indah.
Kami, perempuan-perempuan yang menjejak hari hari kebebasan insafkan diri untuk menghargai perbedaan Jernihkan hati untuk menghayati kodrat panggilan sejati Cerahkan pikir untuk mencipta generasi yang menghirup aroma kesetaraan yang harmoni
Karya perempuan-perempuan negeri Ketika perempuan bicara kebebasan Ada gaung yang menyengat ke dada yang resah tapi kuntum pesona semakin merekah Menjadi penyeimbang suara-suara miris