43 Sambil menunggu pesannya datang, tidak banyak obrolan lanjutan yang tersaji, baik Pandu dan Ardit menahan diri karena baru pertama kali bertemu dengan Dissa. Lagipula meskipun secara pribadi memiliki sifat yang asik, tetapi Pandu dan Ardit tahu batasan. Apalagi Dissa seorang perempuan, ditakutk
42 Sesi bincang-bincang akhirnya dimulai juga, pembawaan Dissa yang sangat santai tidak membuat Pandu dan Ardit terbebani, semuanya berjalan seperti sedang mengobrol dengan kawan lama. Sementara itu Norman dan Gasimah telah duduk berhadapan di salah satu meja di lantai dua. Seperti yang dikatakan
41 Dua orang teman manusia Gasimah dari tadi hanya melongo saja, mereka bertiga duduk saling bersebrangan. Jarang sekali Gasimah memperhatikan penampilannya, bahkan di kesehariannya, hanya bermodalkan setelan panjang lurus berwarna putih, layaknya penampilan hantu pada umumnya. Tapi kali ini sungg
40 Pagi-pagi sekali Dissa bersama sang supir andalannya berangkat menuju kota Pandu untuk melakukan kolaborasi. Dalam sejarah akunnya, baru sekali ini narasumbernya merupakan sesama pembuat konten horror. Dulu-dulunya seringkali melibatkan seseorang yang melakukan pekerjaan di waktu malam dan rawa
selama masih g ganggu g akan ane cabut gan gigi bungsu, soalnya ngeri2 liat kasusnya keburu parno duluan...:sad
biasa kalau ane di dengar gan, lebih meresapi bahan obrolannya sama kalau lagi nulis sambil denger podcastt....:ngakaks
Ini sebenarnya Major Spoiler gan, event yang nanti terjadi di sini, bakal nge lead ke arc akhir...ini udah setengah jalan... :mewek soal rahasia kenapa bawa baju banyak soalnya *********
namakuve ada nanti alasannya terungkap di chapter terakhir gan, makanya Dheril sampe melongo dan nyerah... :ngakak
39 Hari-hari penuh kekosongan tanpa pembuatan konten baru berakhir setelah sebuah pesan resmi masuk. Berbeda dengan ajakan kolaborasi sebelumnya yang selalu berkaitan dengan tempat-tempat angker penuh misteri. Kali ini sebuah ajakan santai untuk berbincang-bincang ringan tentang pengalaman misteri
38 Seorang perempuan muda penuh energi sedang menatap layar komputernya, seorang diri sedang mengerjakan konten yang sudah dibuatnya dari hari lalu. Minuman kopi kekinian menemaninya, matanya bercahaya akibat sinar layar yang begitu terang di kala keadaan ruangan agak minim pencahayaan. Di saat pe
37 Keempatnya sekarang berada di dalam kamar Tyo, yang ada di lantai dua. Agar pembicaraan ini lebih privat karena tidak enak jika orang tua Tyo harus mendengarnya. Tyo mulai menjelaskan tentang video yang akan dibuatnya nanti. Semuanya akan dibeberkan secara jelas, termasuk rekayasa-rekayasa yang
36 Perjalan di masa fajar baru muncul merupakan pengalaman baru bagi Pandu dan Ardit. Dari jendela beningnya itu terlihat aktivitas manusia yang begitu beragam. Dari seorang petani membawa cangkulnya, seorang pedagang membawa gerobak, hingga orang-orang berpakaian rapih berdiri menunggu kedatangan