bukan tubuh Nita yang tadi sore sedang di bujuknya untuk berbagi dengan semua saudara-saudaranya, karena kondisinya yang sudah kritis
Suara jam dinding mulai berbunyi dua belas kali, hal ini menandakan bahwasanya sudah tengah malam dan pastinya lingkungan sekitar rumah sakit sudah sepi dan hening. Namun entah mengapa
Dia menawarkan jasa untuk mendapatkan ilmu menembus tembok, bahkan untuk menyentuh apa yang ingin di sentuh.
"Tenanglah, Lastri. Mari kuajarkan untuk menyentuh bagian-bagian yang ingin kau sentuh. Jangan sendiri dan menyepi di sana. Mari kita bermain bersama sama."