Aku ingat senyummu waktu itu Berarti bagiku walau hanya sepintas Aku juga ingat lekukanmu Berarti bagiku walau hanya sejenak Aku mengingat perkataanmu Berarti bagiku walau hanya sejam Aku mengingat perjalananku Berarti bagiku walau tidak bersamamu. XFA :D
Tak ada suara, bahkan tak ada hembusan angin Sedikit sepi, tapi aku merasa aman Setelah melaju sejenak, aku melihat ada terang Sepercik tapi membawa banyak harapan Luka yang terbawa pasti akan lenyap Tersembuhkan oleh terangnya sang waktu Hening ini berjalan bersama sang waktu Ringan, dingin tapi
Aku pernah ingat ada sesuatu dalam diri ini Agak terang, ramah, riang membahagiakan Aku mengingat indahnya walau sejenak Sesuatu itu punya nama, tetapi terlupakan Keramahannya tidak cukup membuatnya dipuja Hanya diingat sebagai pengisi untuk sejenak Sesuatu itu terang, kadang redup, kadang buyar M
Aku mengingat sapaan pertamamu Hangat, kaku tapi menyita pikiran Aku juga mengingat ketikan pertamamu Lucu, menghibur dan memercik harap Aku pun mengingat senyum terakhirmu Sejuk, indah tetapi bukan tertuju untukku Aku akhirnya mengingat semuanya Dia indah, menggugah tetapi bukan milikku XFA :D
Lampu di jalan begitu beragam Putih, merah, hijau Menerbitkan umpatan, sesumbar dan renungan Tiada yang berharap untuk larut di sana Langit di jalan begitu beragam Kelap kelip dan ditemani sinar bulan Membawa ribuan karakter ke dalam hamparan kegetiran Ada sedikit yang tersenyum karena teringat dam
Bulan yang kuingat tidaklah seperti ini Dulu bulat purnama terang dan membawa harapan Terpisah jarak dua negara tapi kita membicarakan tentang kesatuannya Bulan yang kuingat tidaklah seperti ini Dulu berbentuk sabit membentuk senyuman dan airmata bahagia Terpisah jarak dua kota tapi kita bersatu de
Yang terkenang hanyalah sepenggal senyum Senyum dan tatapan dalam yang pernah jadi lamunan Tiada yang salah dari itu, hanyalah aku Tiada yang terpisah dari itu, hanyalah kita Yang teringat kini hanyalah ucapan terakhir Tajam dan singkat yang tak terduga XFA :D
tak seorang pun paham betapa hausnya aku aku mengemis meminta pelipur dahaga aku yang haus akan pengetahuan dan minuman aku yang bertanya tanpa mendapat jawaban tak seorang pun paham betapa dalamnya lubang ini kosong, merongga, hitam dan dingin belum disembuhkan, dan belum puas dilukai aku sendiri
aku mengagumimu, iya, kepada kamu yang begitu kaku, kamu yang begitu lemah diterpa kumpulan ide mereka. aku mengagumimu, iya, kamu yang membawa lentera kasih, kamu yang mengajarkan kekuatan untuk memberi. aku mengagumimu, iya, kamu yang telah mengisi hari, kamu yang telah membawa jalanku kemari.
pahamkah dirimu tentang hatiku? atau tentang hariku? yang dulu begitu ditunggu dan dihibur yang dulu begitu dekat dan mengikat pahamkah dirimu tentang pikiranku? atau tentang imajinasiku? yang pernah digenggam erat dan diberi semangat yang pernah kau damba dan kau puja pertanyaanku hanya satu apak
aku tak pernah memimpikan ini sendiri, ada suara tapi bukan suara hati aku tak pernah memimpikan ini menulis, berkata tapi sinis dan hampa aku tak pernah mendambakan ini mengingat, tapi hanya bayang yang digenggam aku tak ingin menoleh lagi bukan lupa, tapi otak yang tak lagi meratap -XFA-
Aku belum pernah menanyakan Baik langsung maupun terselubung Aku pun tidak berani berucap kata Senyum maupun hembusan nafas selalu hampa Aku sebenarnya ingin tahu Aku ingin paham, tentang arah ataupun tujuan Segala pikiran senantiasa buntu dan liar Hanya botol dan asap yang menjadi rekan Aku hany...
Aku membisikan kata-kata dalam diam "Hei pak tua, sudahlah, jangan berdiam bodoh." Tetapi kata-kata tersebut lenyap dengan tenang Karena aku sadar mereka takkan berubah Aku membisikan kata-kata dalam diam "Hei aku, sudahlah, tinggalkan saja mereka!" Tetapi kata-kata tersebut len
Langkahku belum saatnya berhenti Kakiku berjinjit menanti arah Nafasku beradu cepat dengan suara angin Tetapi sesuatu dalam benak membisikan hal yang berbeda Tanganku bergetar mengetuk hampa Jariku pun menapak udara dengan liar Tetapi tunggu sebentar.... Hati ini belum memberi perintah Mungkin ini
Aku ingat aku pernah menjadi panutan Aku bahkan pernah jadi haluan Aku ingat aku pernah membawa api Aku bisa memadamkan bila ku ingin Aku sekarang menepi demi perintah Aku bahkan harus tunduk pada kegilaan Aku sekarang mengalah demi kawanan Aku bisa menang, tetapi aku tak ingin :D XFA
Sang raja telah mati Ditikam pedang panjang di kursi kebesarannya Semua harta tetap utuh Semua warisan tak ada yang terjarah Tetapi nyawa dan kisahnya telah usai Tak ada yang mengaku sebagai pembunuhnya Pewarisnya pun tidak mengungkit Mungkin karena cerita bagi sang raja sudah tamat Ya, sang raja...
Hidup lebih berupa misteri bagiku Karena arah dan tujuan tidak pernah terpapar jelas Semua cenderung hilang sebelum menjadi nyata Dan kita pun akan meratap kehilangan atas sesuatu yang tak pernah ada Hidup menjadi sebuah pertanyaan bagiku Mengapa, bagaimana, siapa dan kapan Semua bisa saja terjawab
Pernahkah kita berpikir bagaimana bila kita tak pernah berjumpa? Apakah semua akan tetap sesempurna ini? Apakah semua akan tetap seindah ini? Pernahkah kita berpikir tentang alasan kita berjumpa? Apakah semua kebetulan? Apakah semua sudah digariskan? Setelah semua ini, seharusnya kita berpikir ten
Aku mungkin terlampau berharap Untuk perubahan Untuk perbaikan Untuk kemajuan Aku juga mungkin terlampau bodoh Karena terlalu percaya Karena terlalu naif Karena terlalu mengikuti arus Dan aku pun menjadi pembunuh Karena aku telah sadar Karena aku telah bebas Karena aku telah mengikuti napsu sehat
Hanjerr, puisinya keren!! Gue cendolin yak :beer: Thank you gan :) wow kemana aja puh, lama ga mampir :malus Iya gan, kemarin belum dapet ilham untuk nulis coretan :D