Hari ini, Minal Aidin Walfaizin Hari ini, Sebuah adegan diperagakan Meminum racun Dari tangan kekasih, Biasa! Kalimat pahit pun melegakan jiwa Manis bagai gula Sungguh banyak garam kekasih! Sungguh begitu banyak! Dalam pelukan garam Hati menjadi kenyang Ketika senja mendung tak lagi menutup me
Tentang Stigma yang Dilekatkan Ketika kita membeli kain, apa yang terpikir? Ada yang membelinya untuk baju, maka motif kain disesuaikan dengan motif baju. Jika membeli kain untuk celana, maka warna dan kainya adalah untuk celana. Demikian juga untuk lain-lainnya. Kita membeli kain sesuai kebutuha
Tentang Pesan Penting! "Hati-Hati..." Aku berkali-kali melepas suami ketika bekerja dengan ucapan, "Hati-hati di jalan ya, Mas." atau "Di Tempat kerja, jangan lupa hati-hati ya." Seorang ibu juga tak pernah lupa mengucapkan pesan yang sama pada anaknya ketika ke mana
Aku yang Tertawa Ketika Membunuh! Apakah benar: Kelopak mata yang dihitam-hitamkan takkan serupa kelopak mata yang hitam? "Aku berharap kau membelaku, Sementara aku tahu Di belakangmu banyak senjata tersimpan Dan siap terhunus ke dalam dada Mereka adalah yang paling dibenci" Semestinya
Kalah dengan Sengaja! Aku tidak mengerjakan satu hal itu, tapi mengerjakan banyak hal lainnya Pena ini, aku membiarkannya tak terpakai Hanya untuk kebaikan Bukankah menggunakan panci emas untuk merebus air? Padahal dengan sekeping emas saja bisa dibeli sekian ribu panci lain Pada suatu ketika aku
Kau Ingin Minta Maaf, Buat apa? Air yang tiada berubah warna dan baunya Inilah air suci Memaafkan, Adakah yang terbasuh? Padahal air berada dalam bejana Tutup rapat membuatnya tak mengenal sekian warna Apalagi salah dan dosa Buat apa? Seorang lelaki berteriak dan meratap Dengan tangisan Ia menang
Dari Tidur Satu Ke Tidur Lainnya Na, pernah menjadi yang paling perkasa. Beberapa kali karakter musuh-musuhnya terinjak dan berlutut. Pembunuhannya sungguh kejam. Tak melukai barang kulit se centi pun. Mulus! Namun korban bergelimpangan. Dengan kemarahan dan kebencian berusaha melenyapkannya. Tela
Seperti Mengenali Kapal Pelaut yang Luka Dalam sebuah percapakan, "Aku ingin menceritakan tentang orang yang tak mengerti makna apa yang dibacanya." Seperti kapal laut yang luka, hanya sebuah ibarat. Sebentar lagi tenggelam. Hal yang mudah kita pahami, seperti seseorang yang sedang meny
Penasaran itu Mungkin Akan Membunuhmu Penasaran tentang isi tulisan ini? Silakan lanjut saja membacanya. Apa yang lebih buruk daripada ketikdakpedulian? Ketika kata-kata tak berarti saat ini, tak berpengaruh sama sekali, maka suatu ketika kata-kata itu akan sangat mempengaruhi kita. Sesuatu yang l
Keadilan di Balik Keadilan Duhai yang Maha Pengadil, telah tercipta dua tangan, dua mata, dua telinga, dan dua kaki. Itukah tanda-Mu berbuat Adil? Ada seorang hamba Allah yang memiliki kuasa untuk fana demi sang kekasih. Ia kemudian memohon kekasih itu kepada Allah, tapi Allah menolak. Tiba-tiba
Senang Aja, Gak Usah Pake "Tapi" Di sini senang, di sana senang, di mana-mana hatiku senang. Bisa? Para ibu muda yang pernah punya bayi kecil pasti masih ingat perkataan neneknya (ibunya sang ibu), "Bayi jangan dibiasakan diajak tertawa. Nanti sebentar kemudiannya akan menangis.&quo
Akhirnya Terpanggil Juga Aku sungguh sedang melihat Tetapnya menyaksikan Ada adu nyali sedang diperlihatkan Mereka bukan belalang yang meloncat dari daun jambu ke daun piasang Tidak juga ingin menelan habis hingga ke dahan Hanya ingin hadir mengisi malam Setelah lelah siang bekerja seharian Dengun
Kok Bisa Macet sih! Emangnya Menulis itu Jalan Raya? Tadi malam aku dapat teman baru. Seorang kompasianer mengirim pesan. Begitulah nikmatnya berada di Kompasiana. Bisa diskusi lewat fasilitas pesan, terjamin rahasianya. Dari hasil diskusi ada yang sangat menggelitik. Dari akunnya sih, tertulis m
Penggiat, Datang dan Pergi Silih Berganti Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat bagi yang lainnya Aku jadi pengen bercerita tentang pengalaman teman. Pada suatu ketika aku dapati ia sedang dalam keadan masgul. Aku ajak berbicara, jawabnya ketus. Aku ajak bercanda, ditanggapi den
Sungguh Telah datang Malam Kemuliaan! Allah mampu memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam (Q.S Al Hajj: 61) Dalam sebuah percakapan setelah mendengar, "Sungguh mudah mengaku cinta, tetap cinta memerlukan bukti nyata." Dalam sejarah Islam diceritakan bagaimana
Persembahan yang "Dilemparkan Ke Bawah dan Dicampakkan!" Pada suatu ketika, aku diberikan sebuah hadiah oleh seorang teman. Sambil tersenyum ia berkata, "Ini bingkisan harusnya aku berikan pada dia. Karena tidak ketemu, terpaksa aku berika padamu." Kalau kalian diberikan hadiah
Sekelumit tentang "Terima Kasih" yang Sering Kita Ucapkan Pada suatu ketika terjadi percapakan antara orang tua dan guru privat. Guru tersebut dikontrak untuk mengajari anaknya matematika. Selama tiga bulan pertama ia tidak mengajari apa-apa selain penjumlahan bilangan 1 hingga 10. Meng
Jika Perintah, Larangan, Anjuran Sulit Dilaksanakan Apalagi selain "Terserah!" Perintah, larangan, anjuran, dan pembiaran menjadi sebuah perkataan yang disampaikan oleh orang yang berkepentingan. Tentu saja memiliki keinginan agar ala yang diperintahkan, dilarang, dan dianjurkan dilaksana
Mempertimbangkan Hikmah Dibalik Kejadian Satu Kesulitan akan Diapit oleh dua kemudahan. Percayalah! Sebuah perumpamaan aku coba ketengahkan kali ini tentang kemanfaatan sebuah perilaku dan hasil perilaku terhadap sebuah kejadian. Perumpamaannya adalah orang yang menanam satu pohon berbuah akan le