hmmm dalam adat minang, orang minang itu rata-rata ikut syariat islam, bahkan mereka ga bisa disebut urang awak kalok mereka jadi murtad/keluar islam. ini alasannya ga boleh ada kitab agama lain berbahasa minang. meskipun ane belum pernah lihat ada Al-Qur'an bahasa minang, setahu ane tetap bahasa...
cieee, baper juga akhirnya. :lehuga kalok dikasih julukan itu ya banyak-banyak istighfar makanya. :wkwkwk
"Tapi kalau dipikir-pikir, bener juga ya. Panjang enggak keras, cuma gundal-gandul ga jelas arahnya, kan?" imbuh dr Boyke. panjang ga keras opo iki? jangan bilang sebuah batang yang panjang tapi ga keras loh. :betty :lehuga
bomat dah. udah gede, ga punya anak. tapi coba-coba dulu dah, korek-korek dulu siapa tau nih aplikasi ada kekurangannya. :ngacir: eh tapi factory reset juga beres. cumak masalahnya ga semua bocah yang tau, kecuali diajarin. :lehuga
no offense, toleransi beragama ga beragama itu perlu. yang beragama ga perlu hina atheis, yang atheis ga perlu hina yang beragama. :shakehand2
ane pilih ga nikah muda dan ga zina. karena setiap orang punyak pilihannya sendiri. kalok soal menghindari zina masih ada jalan lain menuju roma selain nikah muda. :cool
blindwolf kosakata dan cara pengucapannya juga udah beda. orang hong kong juga punya kulturnya sendiri, salah satu alasannya kantonis jadi bahasa sehari2 karena bagian dari kultur mereka. mereka benci cina karena cina itu komunis, jadilah mereka lebih suka barat. selain itu hong kong itu negara san
kampret.strez bahasa sehari-hari mereka kantonis, bukan mandarin. antara menyapa dengan "ni hao" (mandarin) dan "nei hou" (kantonis) mereka lebih suka "nei hou". :1thumbup