"kumandikan saja kucing liar itu, kasihan", pikir Sri ketika melihat seekor kucing menghampirinya lalu tiba tiba melompat ke/
jemur semuanya. Sri tampak kelelahan setelah mencuci seluruh kutangnya yang penuh noda darah. "Aah, pegel banget. Mau dong ada yang bisa" /
area parkir mini market itu. Dadang memarkirkan motornya dengan perasaan was was, namun mulas di perutnya membuatnya bertekad untuk/
"Dadang!!!! LEPASIN KUTANG GUE, CEPETTTT!!!!", omel Sri melihat doi yang sedang mengendus endus kutangnya itu dengan sangat/
Namun tidak bagi Sri, dia kembali memunguti satu persatu kutang kutangnya yang berlumuran darah lalu membawanya ke/
Muntah.. "Tidak salah lagi, ini pasti kutangnya Sri", ujar Dadang berbisik. Bau kecut itu sudah sangat khas karena/
Dadang hanya tersenyum genit melihat pemandangan mengerikan itu sembari manggut manggut dan menggaruk/
Membuatku terangsang. Sri tidak tahu kalau selama ini aku lah maling kutang yang selalu dijemurnya bersama/
"Dasar kucing!! Sukanya pipis sembarangan di kursi teras", gumam Sri geram. "Ah sepertinya aku harus"/
Berkibar menggoda, namun apes karena aroma daleman yang dijemur tetanggaku itu sangatlah kecut membuatku ingin/