Iya gan. Terlalu banyak berita Jokowi itu. Momod kemana ya. Bukannya udah di sticky berita tentang pencapresan jokowi disatu thread? Thread ini
Yang enak didengerin dari Iwan Fals adalah suaranya saat nyanyi aja. Saat kampanye golhit, enggak baget deh.
Usul bagus kok TS. Untuk penggunaan materai 6rb, CMIIW, perjanjian hukum perdata memang seperti itu kok praktiknya. Coba agan TS tanyakan kepada teman agan yang pernah bekerja di perusahaan atau mungkin dari pengalaman agan sendiri. Merekalah yang pernah menandatangani perjanjian kontrak kerja. ...
Yang bakalan banyak kecewa itu justru golhit, karena janji-janji politik yang tidak bisa ditagih yang terlanjur mereka percayai. Saat mereka sadar janji itu tidak ditepati oleh jagoan mereka, mereka akan merapat jadi BSH. Untung-untung kalau mereka mau belajar dari kesalahan, mereka pasti bakalan...
Terlepas dari siapa mereka, kepentingan politik apa dibalik itu, gugatan mereka beralasan tuh. Tapi ya itu, Jokowi tidak teken perjanjian hitam di atas putih seperti perjanjian hukum; cuma janji-janjian politik saja. Perjanjian seperti ini, CMIIW, memang tidak memiliki kekuatan hukum.
IMO, Pendapat 4 orang ( Sri Harti, Sukirman, Hilanaga, Kemal) tidak mewakili warga jakarta. Yang dapat dibilang cukup mewakili adalah survey. survey LSN 71,2 % warga jakarta tolak jokowi nyapres warga jakarta tolak jokowi nyapres 71,1 % warga jakarta tolak Jokowi nyapres
Menurut ane cara yang digunakan haruslah cara yang mampu untuk menghilangkan rasa apatisme. Mungkin yang disarankan oleh mahasiswa ini perlu didengarkan. sumber IMO,Apatisme atau ketidak pedulian muncul karena parpol juga tidak peduli kepada konstituennya. Cuma saat kampanye aja parpol koar-koa...
Iya nih gan. Beberapa kali ane ngalamin, saat naik angkot, supirnya ganti. Apa itu ya kejadian supir tembak ngegantiin gan? Bisa jadi.
Yang miris itu parpol karena dengan PeDenya masih melakukan cara lama kampanye seperti umbar janji, de el el, walaupun angka golput terus meningkat. Kegilaan menurut Einstein: "mengharapkan hasil yang berbeda namun melakukan cara yang sama berulang-ulang kali"
Jokowi Mosok Ada yang Dukung Saya Tolak VIVAnews - Gerakan mendukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjadi calon presiden terus bermunculan. Fenomena ini dinilai Jokowi sebagai realitas demokrasi. "Hm... ya, itulah demokrasi, saya enggak bisa dong kalau sayandak setuju. Mosok ada yang duk