Ini omongannya level seorang tokoh negara mantan presiden, ketua partai besar, ketua blablabla Pancasila, dan anak proklamator negara kita??
P (Politik) - drama memasuki season baru.. Mbok sedang mencoba menaikkan kembali popularitas red bull. Apakah usahanya akan berhasil? Apakah si princess akan berhasil mengepakkan sayapnya terbang ke istana? Bagaimana dengan usaha tikungan si rambut putih? Mari kita ikuti episode selanjutnya..
Gelo sia komisaris bumn komentar beginian.. Udah ngga jelas aturan bagaimana pejabat negara ngomong dan ber media sosial. Anda itu pejabat, contoh masyarakat, jangan salahin netizen pada ngga kekontrol omongannya kalau pejabatnya aja kalau ngomong ngga pada ngotak.. Memang kalau cuma omongan doang
Kalau ngeritik ya mikir juga lah.. Ini presiden lho.. bukan mantan menpora.. Masa presiden mau pake pesawat komersil, mau pegimane pengamanannya? Mau ambil jatah orang pulkam memangnya? Mau nginep di hotel biasa terus bikin heboh pengamanannya? Lagian itu udah privilege presiden. Hak presiden jug
Pihak satu menghina.. Dibalas hinaan oleh pihak dua.. Pihak satu kembali menghina.. Pihak dua kembali membalas.. Netizen, pejabat, pemuka agama, semuanya.. Sampai suatu saat hinaan itu sudah lumrah.. Anak2 pun meniru dan akhirnya menjadi kebiasaan dalam hidup.. Mau sampai kapan kaya gini?
Ya mau gimana lagi, memang sudah hak suatu negara untuk menerima atau menolak pendatang apapun alasannya. Ngga usah maksa atau merasa terzalimi. Kita juga kalau bertamu ke rumah orang terus empunya rumah ngga mau dikunjungi juga ngga bisa maksa kan.
Kalau memang stroke ya harusnya ada bukti ct scan-nya, kecuali kalau transient ischemic attack (mini stroke), dan dari hasil pemeriksaan fisik ada defisit neurologis. Kalau nanti ada kong kalingkong sama dokternya kaya politikus yang kepalanya diperban dan pasang oksigen asal2an dulu itu ya lain la
Lah ini mah malnya aja yang ngga bisa berkembang.. Coba bandingin sama mal kelapa gading, pondok indah mal, grand indo, kokas, dll. Boro2 sekarang sepi, nyari parkir aja susah..
Data ini lah.. data itu lah.. Ini isu udah ada sejak jaman premium tapi ngga pernah bisa jalan. Sampe mau pasang rfid di tiap mobil tapi abis itu ngga ada follow up nya.. Pengawasan paling bagus itu ya sesama masyarakat. Tinggal adain sayembara. Siapa yang melihat mobil dengan kriteria yang sudah
Hape saya yang paling awet. Dipake sejak awal launching, cuma sekali dibawa ke ssc. Sekarang udah diwarisin ke anak dan masih berfungsi dengan baik walau agak lemot gara2 dibikin full mulu storagenya sama anak haha
Masih berharap kang emil laporin kutu kupret ini ke polisi.. Cape liat orang seenak jidat komentar terus dengan gampangnya minta maaf..
Lah, kan udah diklarifikasi bayar segitu karena untuk kebutuhan komersil. Bukan untuk pribadi atau wisata..
Gelandangan disana sama disini beda. Sebagian gelandangan disana memilih menjadi gelandangan karena memang lebih “menguntungkan”. Dibandingkan cape kerja dengan gaji yang kecil yang setelah dipotong pajak jumlahnya ngga cukup buat bayar makan dan sewa flat, ujung2nya hutang numpuk, mendingan ...
Ya ke pengelola tempat wisata lah terus disetor ke pemda. Masalah nanti dikorup atau ngga urusan lain, tapi kalau harus bayar lebih untuk kebutuhan komersil ya ngga ada salahnya.
Yang normal bikin panas hape itu ada 4. Layar dengan brightness tinggi, aplikasi yg butuh kerja processor tinggi, traffic mobile data yg tinggi, dan arus listrik yg besar ketika super fast charging. Diluar itu kemungkinan ada masalah pada hpnya.