santo,\n\nnanti coba saya tanyakan kalau pas sedang ketemu... tapi logisnya pendapatan yg kena pajak final itu tidak perlu dilaporkan lagi. Tetapi yg memberikan pendapatan, (obligasi, deposito, tabungan) itu perlu dilaporkan...\n\nSoalnya konsultan pajaknya tidak pernah meminta de...
inilah terkadang frustasinya dengan kaskus.....\n\nBanyak orang yang senang membuang sampah sembarangan :)
\n\nKalau laporan keuangan lampau tidak diopen ke publik, jadinya aneh... soalnya yg terbaru saja bisa diakses.... kenapa yg lampau tidak?
\n\nMasih ada kok di Portal, cuma memang 'produktifitas' saya di sana tidak tinggi :)\n\nBaru-baru ini jg ada naruh artikel di sana (spt yg putrie bilang)...\n\n\n\n*ikutan bingung krn biasanya yg ngurus pajak adalah konsultan pajaknya :) *\n\n ...
\n\nKalau memang khawatir, mungkin agar tenang coba aja lakukan analisa...\n\nPertama lihat isi portofolionya dalam beberapa tahun terakhir, apakah sering berganti-ganti isinya...\n\nKedua, analisa masing-masing kemampuan masing-masing emiten obligasi untuk membayar hutang...
Jadi merasa perlu menambahkan :\n\nYang saya tuliskan di thread ini, hanyalah Langkah TAMBAHAN... bukan berarti orang yg punya WAPERD itu pasti terjamin bagus nasehatnya, dll....\n\nDalam menjalankan investasi tetap harus cermat dan waspada.... Pelajari investasi yg ditawarkan den...
\n\nYup, dicek apakah itu Reksadananya (misalnya saja nama reksadananya :Mawar Fixed Income) sudah terdaftar di Bapepam..
\n\nKalau dilihat dari komentar para korbannya, ada indikasi kemungkinan sewaktu dijual, marketingnya menjajakan produk tersebut sebagai reksadana, meskipun sebenarnya bukan...\n\nMirip-mirip kasus marketing bank yang menawarkan investasi, tetapi bilangnya deposito....
\n\nBuku peraturannya yg saya baca, tidak mengatur sampai detail apa definisi 'menjual'. Saya pribadi menafsirkannya sebagai 'menawarkan dan juga menyampaikan informasi tentang suatu reksadana'... \n\nJika CS sekedar melayani pembelian, tanpa menawarkan seharus...
Teman-teman semuanya,\n\nBarusan menulis artikel tentang kasus Reksadana 'bodong' di bank Century (gara-gara pertanyaan Geisha), dan pelajaran yg bisa dipetik dari kasus itu (apa yg harus dilakukan investor utk menghindari kesalahan yg sama).\n\nArtikelnya bisa dibaca di...
\n\nSaya kurang jelas apakah yg christ lihat itu adalah besarnya kupon obligasi, atau yield dari obligasi itu..\n\nKalau website BI, setahu saya tidak ada informasi yield, hanya ada informasi besarnya kupon...\n\nKalau christ kurang mengerti bedanya kupon dan yield, bisa c...
\n\n\nmau nanya senior2 :\n1. kalo liat dari berita itu, sepertinya reksadana di tanggung oleh LPS, apa bener ? \n2. disitu jg dikatakan kalo century gada izin utk jualan reksadana, dan produk yg mereka jual bukan reksadana tp seperti hedging produk .. \n- gmn cara liat si...
Oh ya, satu lagi, data harga ORI di Infovesta kurang relevan bagi investor retail. Sampai saat ini, di lapangan saya belum pernah bisa mendapatkan harga 'sebagus' harga yang dicantumkan di sana... :)
@christ\n\nYang berbeda apanya? \n\nKalau utk par value, sejak penerbitan ORI 1 sampai sekarang, par valuenya selalu Rp 1 juta\n\nUtk transaksi, setahu saya sampai saat ini belum bisa online, dan masih harus datang secara fisik ke agen penjual ORI, karena ada beberapa doku...
@metalchar\n\nKalau tidak salah, bunga yg metalchar terima lebih tinggi dari 10%... itu di atas tingkat penjaminan\n\n@ALL\n\nbackup thread lama sudah saya betulkan... thanks utk tradersmd
@metalchar\n\nResikonya adalah seperti yg dikatakan oleh konobe...\n\nSebenarnya sebelum memutuskan mau ditaruh dimana, pertama-tama harus ditanyakan dahulu apakah uang ini akan dipakai dalam jangka waktu dekat? Kapan kira-kira uang ini dibutuhkan? 1 thn? 2 thn? 5 thn? 10 thn?
@metalchar\n\nFungsi utama deposito bukan untuk mencari bunga yg tinggi, tetapi utk likuiditas...\n\nHati-hati dalam menempatkan deposito jika bunga yg diterima di atas bunga penjaminan (sekarang 10% max)...\n\nJika memang fokus utamanya adalah mencari hasil tinggi, mungki...