Ane pernah baca di berita ttg sejarah fpi. Ada beberapa kelompok yg direkrut fpi. Pertama, murni ulama. Kedua, politisi oposisi dan kelompok terpelajar. Ketiga, preman yg banyak disalurkan ke organisasi underbouw fpi. Jadi fpi itu benar ada berkelakuan baik. Tapi tak sedikit pula bertingkah brutal
Yaa org2nya bakal masuk fpi baru. Berusaha merapatkan barisan tanpa imam besar. Terus berupaya mengatakan kasus itu sebagai konspirasi dan pelanggaran ham berat. Mau sampai kapan? Tunggu saja
bingsunyata menarik. Tapi pengendalian seperti itu khas diktatorisme. Endingnya pada jelek gan. Lanjutkan gan, kebebasan berpendapat. Bertukar pendapat. Menambah harta pikiran. Hutan sumatera tidak gundul. Cuma berganti dengan sawit :betty Tapi yg ini udah di luar topik. Mungkin kalo ane ngebahas...
bingsunyata betul. Buatan manusia. Keraifan lokal. Wujud sebenarnya multikulturalisme. Zaman orba pukul rata. Rakyat gak ada yg berani. Doski kuat. Sesudah reformasi, muncullah benih2 demokrasi sesungguhnya. Tapi itu pun berusaha ditekan lagi kini.
deravengers sekolah negeri yang ada payung hukum. Yakni perda tersendiri untuk menerapkan jilbab. Perda yang keluar dari pemda dan disetujui dprd. Perda yg disetujui rakyat sumbar. Kalau ente bersikukuh. Kenapa ada sma negeri yg rok siswi di atas lutut, ada pula yg sampai bawah
Betul, tapi mereka punya versi kebenaran sendiri. Yg jadi persoalan ketika versi kebenaran mereka itu dianggap kebenaran bagi orang banyak. Oleh karena itu, perlu dipatahkan dengan argumen yang logis
Duh gan, terlalu naif kalau moral ditekankan di kasus kriminal. Kalau ada rasa kasihan mah dari awal gak ada kasus begini
Ooo karena segelintir orang itu tetaplah rakyat. Bahaya menumbangkan ada kriterianya. Selama masih koar2 doank mah gak akan ditindak. Negara hukum dan demokratis toh
Wow bentar - bentar. Agan quote komen dari mana nih? Agan kaitkan moral dengan kwajiban jilbab bukan? Yg ane persoalkan di sini nilai dan aturan di masyarakat yg menjadi korban protes salah satu individu. Ternyata protes itu direspon pusat yang memiliki sudut pandang yang sama dengan si pemrotes. T
Loh itu pilihan. Jika muslim masuk sekolah agama lain sementara ada aturan ketat menggunakan atribut yg identik dengan agama lain itu, maka si muslim harus ikuti. kalo gak mau, silahkan cari sekolah lain yg sesuai keinginan