Pengangguran yg kumpul2 di terminal, tukang palak dari berbagai ormas dan kampung.... itulah anying2 kremi kurapannya yg akan menyulut kerusuhan. Saat sudah rusuh, terbakarlah emosi anying2 kremi kurapan syuhadawannabe. Teriak2 takebeer di mana2. Begitulah polanya DARI DULU... :cool
.noiss. Untuk organ Intel setara BIN memang HARUS lebih banyak sipil sebagai anggotanya agar mereka lebih mudah berbaur dgn masyarakat. Tentu mereka dapat pelatihan militer.
Negara pemuja para pria gendut bandotan pemegang bedil, senggol bacok, biasanya murah senyum, tapi kepalanya suka 'blank' di kala diajak bicara rasional. :cool
anti.liberal Betul. Demo paling heroik sejauh yg saya tahu adalah demo mahasiswa Korea Selatan utk menuntut mundur presiden Chun Do Hwan. Berbulan-bulan hingga pada puncaknya hari demi hari ada saja mahasiswa yg rela membakar dirinya di jalan sampai mati saat demo diikuti ratusan atau ribuan massa
Dikotomi nasionalis atau tidak hanya di atas kertas. Pada prakteknya, spektrumnya sangat luas...dan umumnya kompromistis.
Lah, katenye ye... Siyap mati bela ngulamak dan ugama. Baru kelaparan sebentar, sudah bubar anying2 kurapan. :mad
.noiss. Dunia intelijen klasik yg menarik diikuti adalah ninpo (ninja), salah satunya. Di dalam keramaian, berbaur dan tidak dicurigai. Di saat sepi dan gelap, melangkah senyap. Aktif melakukan propaganda hoax di daerah musuh utk melemahkan moral penduduknya. Aktif mencari informasi di garis be
.noiss. Tentu kita bisa tahu kalau diikuti atau dibuntuti seseorang atau banyak orang jika pola sejumlah kejadian meyakinkan. Karena mereka bandit, jadilah buruan aparat. Intel di mana-mana... Wajar mereka bisa kenali, sedikitnya dari mobil yg digunakan oleh org yg dicurigai itu. Intel tidak han
.noiss. Idealnya anggota Intel: - tidak ketahuan posisinya sebagai Intel secara tekstual - pulang dgn keadaan utuh & bawa informasi - siap mati disiksa musuh jika ketahuan Intel bin Papua itu berselisih di jalan dgn warga yg kemungkinan dia sedang tidak bertugas. Tapi, ini endonesyah. Sikap s