Kalo lepas atribut baru bisa disebut oknum, tapi kalo masih pake atribut kek yang sering dilakukan kesatuan satu lagi, berbisnis ilegal dengan menggunakan seragam, itu bukan oknum, tapi memang arahan institusi. :ngakak
7500, itu vendor ambil margin juga, belum pejabat2 yg minta persenan. Ujung2nya uang terbuang sia2, gini amat 58% rakyat Indonesia, udah 10 tahun ditipu masih ada pengen ditipu lagi
bakpas Berkaca nya ga apple to apple, ga ada hubungannya pemberian visa dengan pemimpin yg korupsi, presiden yg nepotisme, aturan yg diubah seenaknya, yg membuat investor asing tidak percaya investasi di Indonesia. Ente bodoh atau gimana? Bilang jangan percaya mitos, tapi bilang negara ini dikutuk.
bakpas Hah? Prilaku normal? Jangan salah, pemilik modal besar ga mau investasi ke Indonesia karena merasa tidak aman dengan regulasi Indonesia, aturan bisa berubah seenaknya, sedangkan mereka butuh kejelasan jangka panjang. Pencalonan Gibran jadi wapres dengan merubah aturan kurang dari sebulan a...
Wajar lah, Jokowi ga peduli dengan rakyatnya, yg dipeduliin cuma bagaimana ambil duit rakyat, lalu cuci di perusahaan anaknya. Banyaknya pengangguran aja yg dipikirkan penerimaan pajak, bukan kesejahteraan rakyat. Presiden baik emang
mudokons Yang milyaran itu harga tertinggi yang dibayarkan pembeli, itu pun melalui pihak kedua ketiga keempat yang masing2 ambil margin. Seperti jual mobil bekas, walau harga pasarannya 100jt, ga mungkin jual ke showroom 100jt, pasti di bawah itu, belum lagi kalo yg beli kirim lagi ke perantara ...
Aman dari korupsi kenapa? Karena yg bikin aliansi Jokowi. Paling uangnya dicuci sama bisnis Kaesang & Gibran, makanya dalam waktu singkat Kaesang bisa punya kekayaan 95M :ngakak
Tapi benar, Jepang yang maju masih terjebak dengan teknologi lama, tapi dalam hal keamanan data Indonesia tidak ada apa2nya, negara yang memaksa untuk beralih ke sistem digital tapi pemerintahnya SELALU melantik menteri dengan SDM rendah terutama dibidang IT untuk mengelola teknologi digital di I...