Paling memorable itu novel2 Lupus sekitaran '80-'90an awal. Gaya bahasanya mengalir. Lebih banyak lucunya, tapi kadang ada sedihnya juga. Ditambah ilustrasinya om Wedha, jadi makin berkesan. Gelombang baru novel Lupus muncul lagi di pertengahan '90-an, walau nggak bisa disebut gelombang juga sih,...
Seneng amat ngurusin hal-hal yang nggak esensial buat kehidupan.... Bangga karena banyak aturan, katanya lengkap. Padahal sekian banyak aturan itu nggak esensial.
Ini beneran mirip konflik Indonesia-Malaya dekade 60-an. Tunku Abdul Rahman dah janji sama Bung Karno untuk nggak gabung dengan neokolonialis, eh gak taunya Malaya malah gabung persemakmuran Inggris. Ini memotong poros Jakarta-Hanoi-Beijing-Pyongyang, dan bikin Indonesia dikepung kekuatan neokolo...
'Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal sesuatu itu baik untukmu." Waahh...para produsen senjata sangat senang dengan ayat ini. :D
ikyu828 Ya nggak nyambung. Gue komenin sikap yang diambil Swiss yang selama ini berbangga karena netralitasnya nggak bisa diguncang oleh perang dunia sekalipun. Lo kalo komen ya arahnya ke sinilah. Menurut lo Swiss dan negara2 Barat itu hipokrit nggak?! Ini yang perlu lo jawab kalo mau.
ikyu828 Poinnya bukan ini, melainkan bagaimana negara2 Barat bisa mengambil tindakan yang berbeda terhadap satu hal yang sama.
sub.zero.mk7 Jangan pakai sudut pandang agan untuk bisa memahami mereka. Prinsip mereka: agama damai, tapi kalo ada yang nyenggol ya wajib membela. Yang jadi problem di sini adalah batasan "nyenggol" itu yang bisa sesuka-suka mereka. Lha sekadar nggak setuju sama pemahaman mereka aja bisa
Ahh totngen!!! Munafik parah orang2 ini!!! Gak usah pake bacotan deh ngeladenin mereka. Capek dan gak guna.