erwaleste nggak ada urusannya dengan negara. tidak usah mengalihkan topik. di sini kita bukan ngomongin pemerintah, tapi tentang bayi yang dihujat padahal nggak ada salah apa-apa.
Okutet https://aceh.tribunnews.com/2023/11/29/ternyata-inikelakuan-imigran-rohingya-sehingga-ditolakwarga-di-bireuen-dan-aceh-utara tidak menghormati kebudayaan setempat. bahkan nggak cuma di Aceh, mereka bahkan ditolak di banyak negara.
lah... kubunya sendiri yang suka bikin ribut. seneng ya Indonesia jadi negara gagal??? pengkhianat bangsa!!!
perutnya perut tukang bangunan, gimana orang gak protes? belum lagi kelakuan mereka yang tidak sesuai norma-norma orang Indonesia.
terlepas dari apa yang terjadi, tidak pantas kita menghujat bayi yang baru lahir. balikin aja ke diri sendiri. MAU NGGAK BAYI KITA YANG DIGITUIN??? heran, kalo soal sumpah serapah, caci maki, hujatan dan hinaan, yang jelek-jelek, netizen kita ini super cepat dan jago. pantaslah netizen dunia menge
terserah Prabowo mau joget sampai viral, yang penting seorang presiden harus bisa kerja, gak cuma ngerti joget.
Okutet nggak tau siapa itu... tapi yang pasti mentalnya perlu 'divkasin' kalo ngaku berhubungan badan dengan ratusan pria. wanita NORMAL nggak akan ada yang berani/mau ngaku-ngaku demikian, apalagi berbuat.
dulu orang Jakarta menyesal 5 tahun dipimpin gakbener yang gak bisa kerja dengan segala proyek anehnya. ternyata Medan punya pemkot yang 11-12 dengan si gakbener.
saya sarankan pergi ke dokter jiwa untuk diperiksa kewarasannya. nggak ada wanita normal yang mau berhubungan dengan ratusan pria.
sebenarnya yang jadi pertanyaan adalah: kenapa di negaranya sendiri etnis Rohingya juga amat dibenci sampai diusir? inilah pertanyaan sebenarnya yang bisa membantu orang untuk menentukan sikap terhadap para pengungsi itu, yang sebenarnya mungkin lebih tepat disebut pelarian.