Sahabat : kau tertawa, aku tertawa. Kau menangis, aku menangis. Kau jatuh, aku tertawa... Lalu menjatuhkan diriku juga dan kita tertawa bersama.
Persahabatan tidak butuh sahabat yg bisa mendampingi dari awal, tapi ..sahabat yang bisa mendampingi kita sampai akhir.
Aku mudah marah seperti squidward, kadang aku juga Egois seperti Tuan Krab, kadang aku tolol seperti Patrick. Tapi aku akan selalu ada untukmu seperti Spongebob.
Diriku yakin, engkau bukanlah kacang yang lupa akan kulitnya. Tetapi engkau ialah bagian dari dimensi api yang tak lupa asapnya.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang di...
Janganlah berjalan di belakangku, karena mungkin aku tak bisa memimpinmu. Jangan pula berjalan di depanku, mungkin aku tak bisa mengikutimu. Berjalanlah di sampingku dan jadilah sahabatku.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.
Meskipun bermil-mil jarak yang memisahkan, Sahabat tidak pernah terpisah karena persahabatan tidak diukur dengan jarak melainkan dengan hati.
Walau bagaimanapun juga, sahabatmu adalah orang yang telah berjasa membangunkanmu dari keterpurukan, menghiburmu saat senang maupun susah. Begitu berartinya ia, dikala engkau tak bisa melihat wajahnya lagi.
Kelemahan diriku adalah kelebihan sahabatku, kelebihan dariku adalah bagian dari kehebatan sahabatku.
Jangan buang waktumu dengan melakukan hal yg tidak perlu. Berfokuslah pada hal yg menjadikan dirimu tumbuh menjadi lebih baik.
Kebahagiaan itu kita yang atur, bukan orang lain. Seperti juga rasa galau, kamu sendiri yang menentukannya.
Semakin lama kejujuran total tertunda, semakin banyak juga tumpukan beban pikiran, rasa bersalah, serta ketakutan yang menghalangi kita.
Komposisi keberhasilan dalam hidup kita (75% Berusaha untuk meraihnya + 25% Berdoa dengan Bersungguh-sungguh = 100 % Hasilnya kesuksesan).
Banyak orang yang mampu untuk menendang ke gawang sekeras mungkin, tapi tak banyak yang mampu menendang ke tepat sasaran.