Begitulah yang dipropagandakan oleh Orde Baru untuk menjustifikasi pembantaian dan kekejian yang mereka lakukan terhadap orang-orang yang dituduh terlibat G-30-S. Lantas tuduhan meluas, pada komunis. Tapi kemudian etnis Tionghoa jadi korban pula. Lalu Nasionalis faksi Ali-Surachman. Apakah ini sem
Betul, Agan kena percikan air di dulang sendiri. Jadi begitulah wajah umat Islam yang Agan wakili. Kalau disenggol balas bacok yang tanpa ampun. Dimana diajarkan dalam Islam yang damai itu bahwa kalau 1.000 kyai dibunuh komunis, maka balasannya 1.000.000 komunis dibantai? Ada ajaran begitu? Lanta...
Umat Islam cinta damai mana yang bisa menggorok orang-orang yang tidak pernah diadili dan membuang mayatnya ke sungai seperti binatang? Apakah yang diperlakukan begitu sudah diketahui salahnya apa? Apakah semua komunis patut diperlakukan begitu? Apakah Anda berhak mengatasnamakan semua umat Islam
Tipikal pembelaan Orde Baru yang bingung menjelaskan apa yang mereka lakukan dalam sejarah. Film ini mempertanyakan kekerasan massal yang dilakukan oleh siapa saja. Yang pasti kekerasan massal dilakukan oleh manusia. Bagaimana mungkin manusia melakukan itu. Ada banyak orang yang merasa bahwa komuni
udah baca majalah detik edisi 44 (1 okt 2012) dalam wawancara majalah detik dg Anwar Congo bahwa tujuan Joshua ttg pembuatan film ini adalah untuk tugas S3nya. dan untuk Anwar congo sendiri ini adalah kesempatannya sehingga beliau berinisiatif untuk membuat film berjudul "Arsan dan Aminah&qu
Orang bikin film karena ia ingin menyampaikan ide, ingatan, pengalaman, dan pengetahuannya melalui media film. Sekarang, film itu mau dibuat apa? Buat cari duit, atau buat ditonton orang banyak filmnya? Buat cari duit di Indonesia, film kayak gini nggak etis, masak buat cari untung. Nah udah jelas
Logika dendamnya kelihatannya Agan terus elus-elus untuk membenarkan pembantaian yang sedemikian mengerikannya. Karena komunis pernah membunuh 'ribuan' kyai di mana-mana, maka pantas dibantai jutaan jumlahnya. Persis tetangga saya yang bilang, karena dia ngutang Rp4.000 rupiah dan nggak bayar-bay...
Keterangan di Wikipedia Berlinale Panorama Audience Award for Best Documentary 2013 Berlinale Panorama Prize of the Ecumenical Jury 2013 2013 Danish Academy Award for Best Documentary (Robert Prize) 2013 Special Prize of the Danish Film Critics Association - Sær Bodil Grand Prize - CPH:DOX 201
Gan, Ane nggak bilang Kanigoro nggak pernah kejadian, ane bilang pembantaian 1965 skalanya gila-gilaan dari segi jumlah, keterlibatan negara dan kelalaian aparatnya. Makanya itu laporan Komnas HAM tentang Pelanggaran HAM yang berat 1965-1966 dibaca. Kenapa ini jadi prioritas duluan, dan bukannya ...
Kagak ada rahasia-rahasiaan, itu udah tinggal sedot aja Gan. buka gan rahasianya kudu nonton nih! !!!!!
Film ini sebagiannya memang menceritakan bagaimana Anwar Congo, pelaku pembantaian, ingin diingat dalam sejarah. Ia diberi kebebasan oleh Joshua Oppenheimer untuk membuat filmnya sendiri dengan gaya apapun yang diinginkannya. Jadi memang bisa dibilang The Act of Killing/Jagal adalah sebuah film ten
Semua manusia tidak pantas diperlakukan tidak manusiawi. Adalah pemikiran keblinger mengatakan bahwa PKI pantas diperlakukan tidak manusiawi. Kita tidak harus bersetuju dengan semua orang, juga dengan komunis, atau kapitalis, atau Ahmadiyah, atau Syiah, atau NU, atau Muhammadiyah, atau tentara, ata
Komnas HAM itu lembaga negara, bukan sepihak. Kenapa pembantaian 65 diungkit-ungkit? Karena korbannya jutaan, meluas di seluruh Indonesia dan dilakukan secara sistematis, dan negara terlibat di dalamnya. Itu udah baca belon laporan Komnas HAM? Kalo emang ada pembantaian yang dilakukan komunis seb...
Kita mau belajar dari sejarah kita sendiri nggak? Apa kita mau nyuruh-nyuruh orang asing belajar dari sejarah mereka sendiri? Atau kita mau belajar sejarah dari orang asing? Supaya kita selalu bisa menghibur diri bahwa yang kejam itu orang bule, orang kulit hitam, orang kulit kuning, orang Timur ...
Kira-kira begitu, emang nggak semuanya kehilangan HAM, tapi sebagian besar kehilangan HAM tanpa disadari. Kenapa kita mengungkit Orba? Karena Orba adalah fasisme otoritarian militeristik yang sistemnya masih berjalan karena tidak pernah diakui bersalah oleh negara. Karena para pelaku kekerasan ma...
Jadi itu dulunya udah disiapin papannya, diukir, eeeh, ternyata salah tata bahasa Inggrisnya. Ukiran aslinya "THE WORLD HERITAGE SITE" terus dibilangin sama yang ngarti bahasa Inggris, bukan "THE" yang bener, karena Taman Nasional Komodo bukan satu-satunya World Heritage Site....
Bikin filmnya aja tujuh tahun Gan, gimana bisa jadi kalo pake tipu menipu. Pelakunya sekarang kepojok, ngakunya ditipu sekarang. Baca nih Gan: Joshua Oppenheimer: Saya Tidak Pernah Menipu Siapapun.