jadi anak angkat om redy gan.sekarang kul di univ airlangga calon bu dokter iya,,icut bakal calon dokter gan Next chapter lusa. Pengalaman Pak Ready luar biasa ya. Di balik kekuatan yg besar ada tanggung jawab yg besar. Bravo agan Debby & Pak Ready :iloveindonesia :beer: thanks gan :beer: sema
Sang Penyentuh 13 kugoncang2 rubuh ragil, tapi ragil tetap menatapku, namun tangannya masih menggambar aneh di tembok, terpaksa aku sentuh dahinya, BBLLLAASSS,, kulihat ragil sedang dipeluk seorang wanita, gambar bulan sabit di dahinya bercahaya berwarna perak, wanita itu membisikkan sesuatu ke ra
Saudara seperjuangan mengentaskan kejahatan saudara tangan kiri, kalau saudara seperjuangan saudara tangan kanan, apa tuh mas? Maaf pengen tahu aja ...., ma kasih nanti ada chapter yg jelasin itu gan jadi ada 5orang yg sudah d takdirkan untuk bertemu, 5 orang ibarat jari di tangan kanan maupun ki
si ragil itu masih ada hubungan darah ma om redy gan? jam 9 update gan mksdnya bukan saudara dalam hub darah, ibarat jari tangan kanan dan kiri, menyatu sebagai saudara, saudara seperjuangan mengentaskan kejahatan saudara tangan kiri (5 orang) gan
Sang Penyentuh 12 " siapa kamu? " tanyaku " siapa kau? " tanya anak kecil itu " waduh, di tanya malah balik nanya " " kamu siapa? aku anak daeng mucktar " jawabnya berdiri seakan menantang, " rumahmu mana? " tanyaku " sambeng.. ( sambeng
Sang Penyentuh 11 pulang sekolah aku bergegas ke rumah teman, rumahnya di belakang pasar, namanya adim al bashid dengan hoby yg sama kami mencari inspirasi pemandangan pasar, dengan segala hiruk pikuk para pedagang dan pembeli, kami sama2 beraliran realisme, namun walaupun obyek dan tempatnya sama
bro, penjelasan ttg bayangan hitam yg ngikutin bu guru itu krn apa? maap, mkn ane yg kurang teliti bacanya... sudah di jelaskan sama agan ceretcool ane nambahain aja, ada 2 kemungkinan bu yayuk punya saudara kembar yg meninggal dan brusaha jaga beliau, atau ada sejenis MG yg yg suka dengan "
Sang Penyentuh 10 BABAD kota kecil yg ngangenin, rata2 penduduknya pedagang, pasar babat menjadi sentral perdagangan sayur mayur di hampir semua kabupaten yg dekat dengannya, dibatasi aliran bengawan solo, dengan kuliner yg sudah terkenal seantero nusantara WINGKO BABAD, rumahku tepat di belakang
Sang Penyentuh 9 sebentar sosok itu diam diantara temanku dan berputar lagi, dia selalu menghindar bila sudah mendekatiku, aku mencoba menerka jenis makhluk apa itu, ada kisah apa di balik semua penampakannya, tapi aku gak mau mengungkap semua itu disini, karna aku takut dicap lebih aneh lagi, bu
yap, seperti yg sudah saya jelaskan, ini bukan real cerita pengalaman saya sendiri, tugas saya cuma menjalankan amanah yg di beri om ready, tentu dengan ijin beliau. saya harap thread hasil share karya orang lain bisa tetap menghibur agan2 semua. "la trus untungnya buat kamu apa? numpang ten
Sang Penyentuh 8 bu yayuk makin mundur karna mataku terus melihat bayangan hitam yg ada di sebelahnya, " kamu lihat apa ready? hee ada apa si sebelahku? " bu yayuk menatapku keheranan aku menatap bayangan itu tajam2, sengaja aku berbuat seperti itu agar dia merespon dengan pengelihata
Sang Penyentuh 7 hari itu terasa amat panas, sekolah kami memang jarang pepohonan, hanya ada pohon asem disudut gerbang sekolah, pohon asam tak begitu tinggi tapi sudah sangat berumur karena besar dan akar2nya yg sebagian sudah merangsek dalam ruang kelas, pohon asam itu yg biasa kami gunakan bert
Sang Penyentuh 6 aku menceritakan semua tentang keluarga mulyadi, baik itu mulyadi maupun mas sutikno sndiri, ayahku adalah ayah yg hebat, sosok ayah yg mau mengerti, membantu dan melindungi atas kekurangan anaknya, walau kadang melarang kalau yg kuhadapi sudah diluar batas kemampuanku, " j
Sang Penyentuh 5 " enak ya mas, habiskan mas saya masih punya banyak " kataku " iyo, terima kasih le,, rumahmu mana ? " " aku temennya mulyadi mas, namaku ready, mas sakit apa? mana yg sakit mas? " " saya nggak sakit " mas tikno bicara dengan penuh kehati
Sang Penyentuh 4 setelah pulang sekolah yg tak lupa pamit sama mama aku berangkat dengan mulyadi, waktu itu jembatan penghubung belum di bangun, kami naik perahu gethek, perahu yg suka menyeberangkan orang2 ke banjarsari ataupun sebaliknya, waktu itu kami membayar seribu perak, kami berjalan kaki