Masa-masa kuliah adalah masa di mana kita diuji kesabarannya dalam menjalani hidup. Sabar nunggu kiriman duit, sabar nunggu pinjeman tugas teman, sabar nungguin dosen yang telat masuk, sabar ngeliat orang lain pacaran, dan sabar buat nahan lapar di akhir bulan.
Soalnya kini ialah menunggu. Menunggu dengan sabar. Yang mereka perlukan ialah waktu. Dengan penuh khawatir mereka melihat pada terang matahari di luar atap daun-daun kayu di atas kepala.
Jangan sepelekan murkanya orang sabar dan kecewanya orang yang sudah menjaga, menyayangi, mencintai kita dengan tulus. Karena perasaan orang yang sudah kecewa, akan sulit diobati.
Tapi sungguh, siapa pun yang sabar dan tekun akan mekar seperti bunga, akan indah seperti purnama dan menakjubkan seperti kupu-kupu.
Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan dan kekecewaan; tetapi kalau kita sabar, kita segera akan melihat bentuk aslinya.
Kala musibah datang menimpa, maka segera kenakan pakaian sabar. Dengan sabar musibah yang terjadi akan membuka jalan bagi datangnya nikmat.
Agar hubungan pasangan bisa nyaman, butuh kerja keras. Cinta pada akhirnya tidak cukup. Kita harus menurunkan ego, meningkatkan pengertian. Sabar juga. Kalau selalu bertengkar, kenyamanan itu akan hilang. Dan, pasti banyak waktu yang terbuang.
Saya bisa sabar menghadapi kebodohan tapi tidak tahan dengan orang bodoh yang membanggakan kebodohannya.
Cinta adalah sebuah racun yang mematikan yang dipatukan ular hitam berbisa, dengan gerak pelan sekali dari gua-gua neraka. Racun tampak segar laksana embun. Jiwa-jiwa kehausan melahapnya dengan tidak sabar, namun setelah itu jiwa-jiwa itu akan keracunan, sakit dan mati. Kematian yang perlahan-lah...
Politik itu mulia. Cara untuk memperjuangkan nilai. Politik praktis juga umumnya bising berintrik. Butuh nalar jernih & sabar dalam menavigasinya.
Bersabar dalam kemudahan, kesuksesan, dan pujian itu lebih berat dibandingkan sabar dalam kesempitan.
Sebuah musibah akan menjadi kenikmatan jika kita berhasil menyikapinya dengan sukur, sabar dan tawakal serta mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian.
Terkadang ada kalanya orang sabar itu meninggalkan apa yang membuatnya sabar ketika semua pengorbanan, ketulusan kesetiaan, dan cinta tidak pernah dihargai lagi.
Aku egois, tidak sabar dan sedikit tidak aman. Aku membuat kesalahan, aku lepas kendali dan kadang-kadang sulit untuk ditangani. Tapi jika Kamu tidak bisa menangani aku pada saat terburukku, maka Kamu yakin sekali tidak layak menerima aku pada saat yang terbaik.