Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku
Cinta itu rumit, tapi setiap orang tidak sabar untuk jatuh ke dalam kerumitan itu, dan ikut tersangkut dalam jaringnya.
Sabarlah, tidak semua hal bisa kamu selesaikan sendiri. Untuk hal-hal di luar jangkauanmu, kamu harus belajar sabar dan merelakannya.
Mereka hanya duduk bersama selama satu jam, setelah setahun tidak bertemu. Sebentar sekali dibandingkan 365 hari. Tapi bagi Lail, itu lebih dari cukup. Dia sudah sangat senang. Rasa senang yang bisa membuatnya sabar menunggu setahun lagi.
Yang sabar ya. Jodoh lo nggak bakalan lari, mungkin lagi dipinjem orang aja. Entar kalo udah bosen juga dibalikin ke lo. Berdoa aja dia dikembalikan ke lo sebelum uzur.
Bagaimanapun, kematian adalah hukum alam yang tidak dapat dilawan. Manusia tidak diberi kesempatan untuk menawar, melainkan kekuatan untuk sabar.
Hidup naik turun. Kita yang harus siap. Saat susah kita harus tetap sabar. Sebaliknya kalau kita sedang senang, kita jangan sombong.
Belum mengenal, sudah menolak. Belum tahu, sudah bicara banyak. Kita kadang malas belajar, namun merasa lebih tahu dan kurang sabar.
Bagaimana bisa ada seorang suami yang begitu sabar dan pengertian padahal istrinya begitu manja dan menyebalkan.
Ya samalah kayak masalah hidup. Kadang kita merasa kewalahan dan kayak enggak ada jalan keluar. Padahal, kalau sabar pasti ketemu kuncinya. Bisa deh, selesai satu per satu.
Gunting kalah dengan batu, batu kalah dengn kertas, kertas kalah dengan gunting. Orang cerdas, orang kuat, orang kaya, semua kalah dari orang sabar.