Mungkin pandangan agan TS lebih ke sudut pandang agama. Kalau berdasarkan fakta sejarah, banyak kok rakyat jelata jaman dahulu tidak pake atasan, ane ada liat foto jaman Belanda akhir abad ke-19, suatu daerah di Jawa, ibu2 dan anak2 lagi ngumpul, si ibu2nya banyak yang gak pake atasan. Mungkin ja...
Pendidikan seks yang benar juga gan, perlu didoktrin secara kuat, kalo cuman masalah kost mah dibawa ke kost cowoknya aja juga selesai kalo gak punya prinsip.
PACIFIC2012 Lah kalo ngehamilin anak orang kan tetap juga bapaknya repot. Sama aja sih cowok cewek harus diajarin bertanggung jawab.
Sejak dini harus diajarkan punya sikap bertanggung jawab dan empati, baik anak cowok atau anak cewek.
Kalau dipandang sebagai sistem pertahanan keamanan rakyat semesta mungkin gak gan? Soalnya tuh negara banyak musuhnya. Jadi rakyatnya gak kagok dengan senpi jika sewaktu2 diserang. :bingungs
Well..kalau untuk kasus khusus ane masih bisa memahami, misalnya dia menyimpan rahasia vital, kalau gak mati bakal menimbulkan korban jiwa lebih banyak, jadi dia melakukan perlawanan habis2an walaupun mustahil sehingga mati konyol kaya orang bundir.
Kalau dapat istri yang baik, yang gak pernah diapa2in mantan, dan suami baik yang gak pernah begituan sama mantan, saya paham mengapa pernikahan bisa langgeng tanpa harus open marriage. :beer:
ih.sul Bisa jadi karena kasus penolakan UAS juga gan, apalagi kemarin kasus podcast lgbt, panitia dan pihak hotel jadi rada hati2.
Doktrin itu wajar aja untuk pemikiran dan referensi pribadi, hanya saja tidak bisa dipaksakan kepada orang yang tidak bisa menerimanya, makanya dia menjadi circular reasoning ketika dipaksakan dalam debat. :beer:
Chokemedaddy Terlalu banyak anaknya gan, sepeninggal bapaknya justru kacau, mungkin saling bunuh, kecuali kalau ada yang sudah ditunjuk.
Sudah kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas masih juga pas-pasan, jangan menyerah, banyak yang seperti ente, banyak2 doa aja gan, sambil berharap semoga Tuhan buka jalan bagi kita. :beer: