Hadeh..gorengan tidak substansial Tapi gpp lah ikut ngomentarin kayak ginian, toh mayoritas udah pada degradasi konteks (apalagi buzzer) Btw, itu sih bisa jadi alamiah ya..tapi bisa jadu settingan juga :o, jika pakai asumsi doi udah pernah ketemu sebelumnya dalam acara partai :o
ane PDI-P garis keras mengakui isi pikiran RG pada dasarnya adalah kemajuan peradaban dg standar ilmu pengetahuan, sangat idealis. dan memang kehadiran RG di posisi "seolah-olah"berdampingan dgn oposisi berhasil menekan pihak pemerintah di tiap episode ILC. ini lah wajah oposis
Harus bekerja lebih keras lagi ya oposisi, semoga dengan jalan baik juga jangan mengandalkan terus isu2 kurang etisnya. Komen lu adem bingit om, mengingat ini tempat maksiat politik
Wkskw bukan dari ekonomi malah gan :hammer: Kalau dari ane sih tetap dikembalikan ke undang-undang, konsep kapitalisme negara sudah pada dasarnya ditetapkan dan tidak hanya rezim ini yg menjalankan itu :D Jadi kalau membentuk opini bahwa rezim tertentu komunis agak kurang tepat menurut ane.. Kecual
kecenderungan pemerintahan Kowik memprioritaskan kebijakan di bidang infrastruktur dengan mengandalkan perusahaan-perusahaan negara adalah bentuk dari Kapitalisme Negara alias Komunisme Iya benar ujungnya bisa ngarah pada kapitalisme negara, tapi itu juga udah dilakukan di sektor lain. Contoh PLN d
Kalo dibilang bodoh sebetulnya ga juga sih. Lebih tepatnya rezim CARI AMAN. Padahal ini sekelas "negara" loh, tapi dianggapnya masih bisa kalah di mahkamah international sama seucrit perusahaan. Padahal kesempatan kita untuk unjuk gigi. Ini belum apa2, udah ga berani. Berarti kualitas S
Lebih banyak yg gak ketauan di orba, akhirnya semua konco konco orba bergelimang harta sampai sekarang :malu:
Tumben hal ginian waras si wowo.. :lehuga Coba yg lain kek : 1. Janji tdk impor 2. Ketahanan energi 3. Infrastruktur 4. Subsidi N semua diatas dibangun tanpa aseng :D Sulit mendekati mustahil lah gak impor dan utang. Sepakat kalau jangan impor barang yg produksinya melimpah ruah di republik ini
Ane juga berpikir demikian. Coba bandingin ama kampanyenya Prabowo rahun 2009 dan 2014, gak ada yg baru lo. Masalah ksenjangan kaya miskin , impor sembako, pengangguran tinggi, Penjualan aset ke asing sama, hutang luar negeri, bocor2 dana karena korupsi. Tapi gak berani keluarin data. Isu2 nya gak
Secanggih-canggihnya rekayasa manusia (koruptor yang berusaha menyembunyikan perbuatannya) lebih canggih rekayasa Allah (yang memberi jalan bagi KPK bisa mendapat info sana-sini sampai cukup jadi alat bukti) Gitu ya maksudnya? Wah ini nih :thumbup