Orang kompeten yang layak dijadikan boss itu kayak mana susah breeee Susah cari orang integritas disini breee Sudah berkali2 posisi strategis BUMN dijabat orang yang katanya kompeten, gelarnya mentereng lulusan dari kampus top 3 bahkan lulusan LN, sudah master bahkan doktor, IPK mantap, organisasi
Santa cruz itu harusnya jadi pelajaran buat loreng, show off arogansi apalagi kekerasan ke rakyat sendiri itu tidak ada kehormatannya, yang ada malah hal memalukan, loreng tentu menang kalau lawannya cuma rakyat sipil biasa Dan kelakuan loreng Santa Cruz sekaligus membuyarkan segala upaya kerja b...
struktur kerja partai ga ada bedanya ama korporat, tapi bisnisnya dagang politik, projectnya pemilukada/pileg/pilpres, indeks KPI nya raihan suara dan kursi legislatif, kepala daerah, kepala negara,
ini kayaknya udah bukan sekedar serakah lagi tapi kayaknya ni orang dah legend di kalangan underground sebagai makelar kasus kelas wahid jaminan kasus aman, jadinya dia gak ngapa-ngapain pun orang bermasalah pada rame-rame nyari dia minta dibantu, istilahnya duit dah ngalir sendiri, kek dokter sp...
Pangdam itu secara gak langsung bilang kalau saya dicopot dari jabatan, bahkan dipecat dengan tidak hormat dari kesatuan , dia sudah siap ikhlas dan sudah terima risiko dia gagal membina kelakuan anggotanya
jakarta makin macet wajar, gw amatin emang tambah banyak orang kerja di jekarda ini trennya sejak 2000an kantor pemerintah, BUMN dan swasta itu pada memperbesar unit kerjanya dengan membuat divisi-divisi baru, anak usaha baru, otomatis nambah gedung dan akibatnya makin banyak SDM memenuhi jakarta...
lepasnya Timor Leste, itu karena kebodohan loreng, pegang bedil bukan berarti untuk represif ke masyarakat dengan arogansi dan sok jago, tapi untuk melindungi masyarakat belajar dari insiden Santa Cruz, mana ada kehormatan dari menyiksa rakyat sendiri, yang ada jadi kemenangan besar di pihak lawan
mana ada lagi rumah zaman now yang punya mini Hifi PMPO CD Player, paling rumah jadul era early 2000an yang kebanyakan punya gituan dah pada rusak alatnya mobil keluaran baru juga sudah gak ada lagi yang masih pake CD player, udah jadi layar full touchscreen semua HU nya laptop juga sudah ga ada l
autumnfairy bang.toyip alderlake nih orang kayaknya bukan sekedar candu tapi kepalang dah legend aja dan terlanjur kecebur jadi makelar kasus nomor wahid jaminan mutu tokcer dijamin aman bahkan dia gak ngapa-ngapain aja orang bermasalah tetap ada aja yang nyari dia buat dibantu
pajak ya utamanya padahal buat gini buat mengongkosi struktur birokrasi yang berlapis-lapis dan tumpang tindih, untuk menggaji orang berjenjang-jenjang yang sebenarnya mengurusi hal yang seragam tapi karena didasari asas saling tidak percaya dan mentalitas main belakang + aji mumpung jadilah saling
Perasaan sekian tahub lalu ada developer muda cemerlang namanya kalo gak salah Elang Gumilang itu sekarang kabarnya gimana ya?
KangPri padahal sekelas ipda mah sikat aja, masih level bawah itu, bupati itu levelnya setara melati 2 bahkan melati 3 dalam hirarki aparat, kok keder ama pangkat bawah, dimana marwahnya pejabat pemerintah pemimpin wilayah kalo mesti ngalah ama aparat pangkat rendah
ya itulah risiko jadi menteri, emang enak ? nyalahin sih emang enak... wkwkwk sekelas menteri sehari-hari udah handle ratusan lembar berkas paperwork, puluhan approval peraturan dan perizinan, belum lagi administrasi internal seperti urusan anggaran, pegawai, dan berbagai macam meeting serta acar...
ncub pertapa.gila77 pemerentah itu siapa ? wkwkwkwk pemerentah itu kenyataannya ada banyak muka institusi dengan ego kepentingan masing-masing, satu dua pejabat yang punya niat baik gak cukup kalau masih ada sejumlah institusi lain yang egonya pengen diturutin
RK karena dah masuk birokrasi dan punya nama jadinya dah gampang dapat proyekan konsultan arsitek buat biro usahanya dari lembaga-lembaga pemerentah, gak butuh lagi dia orkay-orkay PIK, dsb beda ama dulu, pas masih belum punya nama, ngarep banget dia klien orkay PIK, K Gading, Kemang, BSD, Cibubur
padahal sekolahnya sama-sama lulusan bintaro itu, tapi kok bisa beda-beda hitungannya, diajarin ama dosennya gimana seh padahal pajak doang palingan mainan excel, tambah kurang kali bagi akuntansi, bukan main regresi linier nonlinier, interpolasi, integrasi gauss, fourier series, green theorem,...
ya emang, dosen2 papan atas dari kampus top banyak yang punya bisnis lain dengan memanfaatkan keahliannya kok, dosen hukum punya lawfirm, dosen teknik punya konsultan proyek, dosen politik jadi tenaga ahli dsb dosen dapat proyekan konsultan, yang kerja, ngolah data dan panas2an di lapangan ya mahas
amatir30 semua orang tahu guru honorer itu pahlawan pengabdi tanpa tanda jasa dengan upah sangat minim Bisa kepikir minta duit 50 juta ke seorang honorer entah dimana akalnya itu