klo gw jumawa dikit sekarang bolelah lantaran sudah melebihi target baik dari PSSI maupun target pribadi STY untuk gw sudah melebihi ekspectasi pribadi gw awalnya gw ragu timnas u23 bakal capai target PSSI lolos babak penyisian grup secara Timnas u23 kita baru pertama kalinya ikut Piala Asia kali
ushirota GEMPAL00 Buat nambah ilmu agan Pemain Timnas itu tidak ada gaji nya dari negara nanti klo Timnas berhasil capai prestasi atau pencapaian target barulah Negara kasih bonus jikalau nga ada pencapaian apa-apa yg tanggung semua itu dana PSSI kemudian sejak kasus dulu rame-rame takut sama san
caliber gw ikutin yt BRIN disitu dipaparkan anggaran yg di anggarkan 2024 untuk penelitian BRIN hampir Rp 700 "milyar" bayangin klo peneliti di Indonesia cuma 100 orang Rp 700 milyar dibagi 100 = masing-masing cuma 7 milyar itu mah klo diluar negeri hitungan gaji per bulan peneliti merek
jenonz sama orde baru juga bahkan di era sekarang kebanyakan mindset proyek industri mercusuar bangga banget klo ada produk pesawat, kapal, kereta, mobil etc buatan Indonesia nga tau nya itu hanya model proyek mercusuar hanya bisa rakit komponen2 buatan luar negeri ditambah komponen2 yg mudah dan h
udinarief faktanya gdp per capita malaysia sudah jauh diatas Indonesia sejak 60an gdp per capita itu salah satu tolak ukur kemakmuran suatu negara ini data yg berbicara bukan masalah nasionalisme egosentris
udinarief klo era 70-80an indonesia merdeka itu 1945 sudah 3 dekade sampai era itu jelas system pendidikan Indonesia sudah menghasilkan SDM berpendidikan tinggi jadi wajar ada dosen Indonesia yg mau pergi ke malaysia tapi itu semua faktor gaji dosen di malaysia yg jauh lebih tinggi ketimbang di
udinarief Ini konteks bicara kenapa malaysia lebih maju dari pada Indonesia berdasarkan data baik gdp per capita maupun keberlangsungan Industri diantara kedua negara jumlah orang terpelajar berpendidikan tinggi jua mau kita sangkal gdp per capita malaysia ditahun 60-70-80an sudah meninggalkan jau
udinarief itu yg gw dengar dari podcast malaysia yg bahas kenapa Malaysia lebih maju dari Indonesia, padahal Indonesia merdeka duluan mereka bahas pakai data langsung dari Inggris dan Belanda Import Guru yg ngajar dimana dulu klo sekedar guru sd, smp, sma ,tu h mah lulusan sekolah guru sudah bisa
gw pernah dengar di podcast malaysia waktu malaysia merdeka dari Inggris, akibat dari kebijakan pendidikan colonial Inggris malaysia sudah memiliki sekitar 10ribu Sarjana dan beberaparatus setingkat S2 keatas dan sudah puluhan ribu yg selesai pendidikan menengah atas jadi ketika kemerdekaan malays
masalahnya di anggaran Negara terbatas bukan skala prioritas kasus ini pelajaran bagi Politisi-politisi yg suka berjanji membuat program-program baru dan pemilih yg gampang terbuai dengan janji program baru politisi yg namanya Anggaran Negara itu tidak turun dari langit tidak ada batasannya selalu
sepak bola putri Indonesia nga ada liga kebanyakan main tarkam klub yg serius bentuk tim sepakbola putri juga cuma sedikit
‘Many forms of Government have been tried, and will be tried in this world of sin and woe. No one pretends that democracy is perfect or all-wise. Indeed it has been said that democracy is the worst form of Government except for all those other forms that have been tried from time to time.…’...
F_U Pertanian di US sudah jadi Industri modern tidak ada lagi konsep 1 keluarga petani kelola 1 ladang klo adapun itu petani dgn konsep produk pertanian Premium atau org yg sudah bosan hidup di perkotaan dan jadi petani sekedar hobi di amerika krn konsep Industri keluarga petani sukses masing-masin
inilah yg gw malas sama politik lantaran politik jadi terbagi pendukung ide ini dan pendukung ide itu gara-gara wacana anies ini jadi terbagi team jalan tol dan team kereta api tapi klo gw sih mau jujur klo pemimpin yg terpilih mau bangun jalan tol dan kereta api dan semua sudah melalui proses ...
pilotproject715klo harga pangan import lebih rendah dari pada produksi petani dalam negeri jelas akan menarik kaum opportunist untuk bermain cari keuntungan masalahnya produksi pangan negara luar yg mengexport ke Indonesia semua sudah terindustrialisasi modern pertaniannya makanya harga pangannya
selama pertanian Indonesia masih fokus ke metode tradisional1 keluarga petani kelola ladangnya masing-masing tenaga profesional luar dan kaum berpendidikan tinggi akan kurang tertarik bekerja di bidang pertanian